AS Pimpin Koalisi 30 Negara Lawan ISIS

Pekan lalu, Amerika juga menjanjikan 560 tentara tambahan untuk membantu perang di Mosul melawan ISIS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Jul 2016, 08:27 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 08:27 WIB
Menteri Pertahanan Amerika, Ash Carter memimpin koalisi 'perang' lawan ISIS. (Reuters)
Menteri Pertahanan Amerika, Ash Carter memimpin koalisi 'perang' lawan ISIS. (Reuters)

Liputan6.com, Washington - Menteri Pertahanan dari 30 lebih negara bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika, Ash Carter pada Rabu 20 Juli 2016 waktu setempat. Mereka membahas langkah selanjutnya untuk memberangus kelompok ISIS. 

"Tindakan koalisi berikutnya akan dipusatkan untuk merebut kekuasaan atas Mosul, markas penting ISIS di Irak dan Raqqah yang militan itu sebut sebagai ibu kotanya di Suriah. Selain untuk mencari strategi mengalahkannya," ucap Carter di pangkalan udara Andrews di luar kota Washington seperti dikutip dari VOA News, pada Kamis (21/7/2016).

"Kami sekarang pada titik di mana ingin berembuk dengan koalisi. Merinci dan memastikan bahwa kita memiliki apa yang kita butuhkan untuk melakukan yang terbaik melawan militan itu. Kita harus berhasil," ucap Utusan khusus Presiden untuk Koalisi Pemberangus ISIS, Brett McGurk.

Pekan lalu, Amerika juga menjanjikan 560 tentara tambahan untuk membantu perang di Mosul. Carter juga mengumumkan, setelah pertemuan itu negara-negara lain yang hadir mengisyaratkan keinginan mereka untuk menyumbang peralatan tambahan guna membantu kesuksesan perang melawan ISIS.

Pertemuan anti-ISIS kedua untuk menteri luar negeri dan menteri pertahanan akan diselenggarakan pada hari Kamis di Departemen Luar Negeri AS. Para pejabat mengatakan, para pemimpin akan berkonsentrasi pada apa yang terjadi setelah pertempuran dimenangkan, sehingga perdamaian dan stabilitas dapat tercipta.

Selain itu, koalisi tersebut juga membentuk stabilisasi dana yang menurut para pejabat berjumlah sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,3 triliun dan dapat dicairkan kapan pun.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya