Liputan6.com, Washington, DC - Pada puncak Konvensi Nasional Demokrat Kamis 28 Juli lalu, salah seorang pembicara di atas panggung adalah Khizr Khan dan istrinya Ghazala Khan. Mereka adalah orangtua dari Humayun Khan, seorang tentara berpangkat kapten di Angkatan Darat AS.
Humayun tewas akibat bom mobil di Irak pada 2004, pada usia yang masih muda 27 tahun. Oleh pemerintah AS, ia dianugerahi bintang jasa secara anumerta.
Baca Juga
Humayun adalah tentara muslim AS yang tewas dalam perang di Irak. Menurut sang ayah di atas panggung, Humayun bercita-cita jadi pengacara militer dan ia mendukung Hillary Clinton untuk jadi Presiden AS karena ia satu-satunya kandidat yang menghargai orang-orang seperti dia dan anak mereka.
Advertisement
Selain itu, Khizr Khan mengecam Donald Trump.
"Jika Donald Trump yang duduk di sana (Gedung Putih), Humayun tidak akan pernah ada di AS. Ia konsisten mencoreng karakter muslim. Ia tidak menghormati kaum minoritas lainnya, perempuan, hakim, bahkan pemimpin partainya sendiri. Ia bersumpah untuk membangun tembok dan melarang kami masuk ke negara ini," jelas Khizr.
"Trump, orang yang tak pernah berkorban kepada siapa pun..."
Rupanya, pengusaha tajir itu tak suka diserang oleh Khizr. Ia bahkan menuduh ada Hillary Clinton di balik pidato yang memukau itu.
"Siapa yang menulis pidato orang itu? Hillary? Dengar ya, saya banyak melakukan pengorbanan. Saya bekerja dengan keras, sangat keras," kata Trump dalam wawancara dengan ABC News pada Sabtu, 30 Juli 2016.
Trump juga menyerang istri Khizr, Ghazala, yang "hanya" berdiri di atas panggung menemani suaminya.
"Saya ingin mendengar istrinya ngomong sesuatu," ujar Trump. "Mungkin, ia tak diperbolehkan untuk berbicara satu kata pun."
Atas tudingan itu, Ghazala menulis sebuah opini yang dimuat di Washington Post. Dilansir dari BBC, Senin (1/8/2016), Ghazala menulis saat itu suaminya menanyakan apakah ia ingin menyampaikan sesuatu di atas panggung konvensi. Namun, ia menolak karena terlalu sedih untuk berbicara.
"Berjalan di panggung konvensi dengan foto besar anak lelaki di belakangku saja membuat aku nyaris tak bisa mengontrol diri dan hati ini. Ibu siapa yang mampu? Donald Trump punya anak-anak yang ia cintai bukan? Perlukah ia bertanya mengapa tak ada sepatah kata pun dariku?" lanjut Ghazala.
"Saat Trump berbicara soal Islam, ia tak peduli. Andai ia belajar tentang Islam dan Alquran yang sebenarnya, ide tentang teroris akan berubah, karena terorisme sangat bertolak belakang dengan agama."
Ghazala menambahkan, "Donald Trump bilang dia banyak melakukan pengorbanan. Dia sungguh tak mengerti arti kata apa itu 'pengorbanan'."
Ghazala menulis, meski ia tak berkata satu patah pun, "Seluruh dunia, seluruh Amerika Serikat merasakan kesedihanku..."
Pernyataan Trump mencela Ghazala membuat petinggi Partai Republik dan Demokrat meradang.
Capres dari Demokrat, Tim Kaine mengatakan Trump memiliki tempramental yang tidak tepat.
"Kalau Anda tidak memiliki lebih banyak empati, saya yakin Anda tak bisa belajar," kata Kaine.
Sementara itu, Gubernur Ohio, John Kasich, yang mantan lawan Trump mengatakan, "hanya ada satu cara untuk berbicara kepada orangtua Bintang Emas (penghargaan atas perwira yang gugur): dengan hormat dan penuh penghargaan."