Liputan6.com, New York - Pernah mengalami sakit perut, diare parah, atau kesulitan buang air seni? Saat berkonsultasi ke dokter, mungkin pertanyaan yang diajukan pada kita adalah, apa warna air seni atau kotoran yang keluar dari tubuh kita.
Walau terdengar tak meyakinkan, ternyata warna zat-zat ampas itu bisa saja menggambarkan keadaan serius dalam tubuh manusia.
Dikutip dari situs LiveScience pada Senin (1/8/2016), seorang penulis kaget ketika suatu hari ia mengeluarkan air seni berwarna merah terang. Ia menyangka terserang penyakit mematikan, lalu kemudian teringat baru saja makan kue berbahan bit pada malam sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, bit, pewarna buatan, suplemen vitamin, dan obat-obatan dapat mengubah warna air seni maupun tinja.
Namun, tak selalu demikian. Bisa jadi memang benar, warna merah dalam air seni menunjukkan ada hal yang tak beres.
Kencing Berwarna Merah
Bituria adalah istilah yang menerangkan keluarnya air seni berwarna merah setelah makan bit. Warna merah itu berasal dari pigmen yang disebut betalain. Pigmen tersebut ada pada kelopak beberapa jenis bunga, buah, daun, batang, dan akar.
Zat pewarna merah nomor 162 yang dikenal sebagai 'Beet Red' merupakan saripati akar tanaman bit yang kerap ditambahkan untuk membuat makanan warna merah muda, misalnya pada es krim.
Jumlah betalain yang masuk dalam saluran pencernaan tergantung kepada asam lambung dan kecepatan pengosongan lambung seseorang. Orang yang memakan obat penurun asam lambung dapat lebih peka terhadap bituria.
Setelah berada di dalam aliran darah, pigmen betalain, ditapis oleh ginjal manusia. Sebagian besar pigmen itu lenyap dalam 2 hingga 8 jam sesudah makan.
Namun demikian, warna merah membandel dalam air seni dapat juga menjadi pertanda kekurangan darah, infeksi, pembesaran prostat, kanker, kista, batu ginjal, atau akibat lari jarak jauh.
Jika mendapati kencing warna merah tanpa makan bit sebelumnya, segera periksakan diri ke dokter.
Advertisement
Urine Biru, Hijau, Ungu
Warna normal air seni harusnya seperti warna sedotan. Kalau urine terlalu bening sehingga seperti air biasa, mungkin kita minum terlalu banyak.
Air kencing berwarna kuning tua berarti seseorang agak dehidrasi dan perlu minum lebih banyak air.
Warna-warna aneh air seni bisa disebabkan oleh makanan, obat, atau penyakit.
Air seni berwarna seperti sirup memerlukan pemeriksaan medis. Bisa saja karena dehidrasi ekstrem, walaupun bisa juga penjadi pertanda penyakit hati, seperti hepatitis ataupun cirosis.
Dalam keadaan itu, timbunan bilirubin bocor ke urine. Bilirubin adalah hasil peluruhan sel-sel darah merah. Bilirubin ini jugalah yang menyebabkan warna coklat normal pada tinja.
Air seni bisa berwarna oranye atau kuning terang ketika mendapat saupan beta-karoten atau suplemen vitamin B, terutama dosis tinggi riboflavin (vitamin B12).
Suplemen terlarut dalam air, sehingga apapun yang tidak dapat dipakai atau disimpan dalam tubuh akan dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk air seni.
Obat-obatan seperti phenazopyridine (untuk infeksi saluran kemih), rifampin (antibiotik untuk tuberkulosis dan penyakit Legionnaire), maupun warfarin (pengencer darah) dan beberapa obat pencahar dapat mengubah warna air seni.
Kalau seseorang mengeluarkan air seni berwarna hijau atau biru, mungkin sekali itu disebabkan oleh zat pewarna makanan atau metilen warna biru yang dipakai dalam beberapa prosedur uji diagnostik dan dalam beberapa obat-obatan.
Ada sejumlah obat yang juga memicu warna biru atau hijau pada urine, termasuk antihistamin, anti-inflamasi, antibakteri, antidepresi, serta sejumlah obat mual ataupun pengurang asam lambung.
Ada juga kondisi genetik langka seperti Hartnup ataupun sindrom popok biru yang menyebabkan urine biru-hijau. Jadi, periksakan diri ke dokter kalau keadaan itu membandel atau terjadi pada balita.
Kita jarang melihat ada urine berwarna ungu, tapi pegawai rumah sakit mungkin pernah melihatnya. Sindrom “kantung kencing berwarna ungu” terjadi pada pasien pengguna kateter maupun yang sedang sedang infeksi atau komplikasi.
Kateter atau kantungnya berubah warna menjadi ungu karena reaksi peluruhan protein produk-produk dalam urine dengan plastik wadahnya.
Kadang-kadang, air seni tampak berbusa. Hal itu wajar adanya ketika asupan protein cukup banyak dan air kencingnya keluar dengan deras, apalagi setelah mengkonsumsi bubuk protein atau suplemen protein.
Protein berlebih tidak bisa disimpan dalam tubuh manusia sehingga komponen nitrogen dalam protein itu harus dibuang dan ginjal mengeluarkannya sebagai urea. Unsur nitrogen itulah yang menyebabkan buih-buih.
Segera temui dokter jika buih-buih itu tidak segera lenyap atau malah tambah banyak karena kebocoran protein ke dalam air seni dapat menjadi pertanda penyakit ginjal.
Kotoran Berwarna Aneh
Warna normal tinja mencakup kuning muda hingga coklat atau hitam. Warna itu disebabkan oleh campuran empedu (yang tadinya berwarna hijau sewaktu dikeluarkan oleh kelenjar empedu) dan bilirubin, zat berwarna kuning hasil peluruhan sel-sel darah merah.
Warna tinja dapat berubah menjadi hijau setelah mengkonsumsi minuman atau makanan yang mengandung pewarna biru atau hijau, atau jika makanan melintas dengan cepat dalam saluran pencernaan sehingga empedunya masih ada.
Tinja yang berwarna kuning, berminyak, dan berbau busuk menjadi pertanda kegagalan penyerapan makanan. Jika warna ini bersamaan dengan penurunan berat badan pada orang dewasa maupun anak-anak, segeralah temui dokter untuk memastikan tidak ada infeksi saluran pencernaan semisal giardia ataupun kondisi medis seperti penyakit coeliac.
Tinja yang sangat pucat atau berwarna seperti tanah liat dapat terjadi ketika menelan obat anti diare, atau ketika ada masalah pencernaan yang berdampak kepada hati, lambung, pankreas, atau kantung empedu.
Di ujung lain spektrum warna tinja, warna hitam dapat menjadi petunjuk masalah medis serius semisal pendarahan dalam lambung atau usus bagian atas. Atau bisa juga karena dampak samping tak berbahaya karena meminum suplemen zat besi atau makan terlalu banyak licorice.
Tinja berwarna merah bisa juga berkaitan dengan masalah medis yang serius semisal pendarahan saluran bawah pencernaan atau wasir. Atau bisa juga karena terlalu banyak pewarna makanan yang tidak berbahaya.
Jika belum mengetahui warna air seni atau tinja sendiri, cobalah lihat. Jika ada warna yang tidak biasa padahal kita tidak makan yang aneh-aneh, silahkan difoto dan buat perjanjian untuk menemui dokter.
Advertisement