Merugi Rp 1,3 Triliun, Kasino Eks Donald Trump Terpaksa Tutup

Selama bertahun-tahun kasino Trump Taj Mahal yang terletak di Atlantic City merugi ratusan juta dolar.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Agu 2016, 17:20 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 17:20 WIB
Kasino Trump Taj Mahal
Kasino Trump Taj Mahal (AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Setelah bertahun-tahun mengalami kerugian, kasino Trump Taj Mahal yang terletak di Atlantic City, Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan segera tutup.

Kasino ini didirikan oleh calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik, Donald Trump, namun kini status kepemilikannya telah berubah.

Seperti dilansir BBC, Kamis (4/8/2016) pemilik tempat itu mengatakan, kasinonya telah lama merugi. Penutupan akan dilakukan setelah Hari Buruh di mana sebelumnya terjadi pemogokan panjang.

Ditutupnya kasino ini akan menyebabkan hilangnya 3.000 lapangan pekerjaan. Sebelumnya, tepatnya pada 2014 lalu sekitar 8.000 orang mengalami PHK karena penutupan empat kasino di kota itu.

Trump Taj Mahal berdiri 26 tahun lalu dan dengan ditutupnya tempat itu maka kini hanya tersisa tujuh kasino di Atlantic City.

Kasino ini diambil alih oleh miliarder Carl Icahn pada 2009 setelah Trump Entertaiment mengajukan kebangkrutan -- peristiwa ini memaksa Trump menyerahkan semua investasi kasinonya di Atlantic City.

Pengakuan Icahn, kerugian pada Trump Taj Mahal mencapai US$ 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun.

Para pekerja di kasino Atlantic City dilaporkan telah melakukan mogok sejak 1 Juli lalu. Dan pemogokan ini menjadi yang terpanjang selaam 38 tahun kota kasino itu berdiri.

Peristiwa pemogokan ini terjadi karena mereka menuntut pemulihan asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun. Serikat pekerja menolak tawaran memperbarui asuransi kesehatan yang nilainya jauh lebih rendah dibanding karyawan di kasino lainnya.

Sejak lama, Atlantic City yang terletak di New Jersey ini menjadi satu-satunya pusat perjudian di pantai timur AS. Namun kini, kasino di kota itu harus bersaing dengan tempat-tempat baru yang bermunculan di negara-negara tetangga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya