Fakta di Balik Dekatnya Hari Kemerdekaan Indonesia dan India

Nengcha mengatakan, lebih membanggakannya lagi, baik India dan Indonesia tidak hanya merayakan kemerdekaan pada tiap Agustus.Tapi ...

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 16 Agu 2016, 15:21 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 15:21 WIB
Perayaan HUT ke-69 India di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Senin 15 Agustus 2016 malam. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)
Perayaan HUT ke-69 India di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Senin 15 Agustus 2016 malam. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar India untuk Indonesia, Nengcha Lhouvum menyampaikan fakta menarik soal hubungan negaranya dan Indonesia. Menurutnya hari kemerdekaan kedua negara yang berdekatan tidak lah suatu kebetulan.

Pernyataan tersebut disampaikan Nengcha dalam perayaan hari nasional India di Jakarta. Nengcha menyebut, hari kemerdekaan yang berdekatan ini membuktikan betapa dekatnya kedua negara.

"Fakta bahwa hari kemerdekaan kedua negara berdekatan bukanlah suatu ketidaksengajaan," ucap Nengcha di hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2016 malam.

"Ini adalah suatu pengingat betapa dekatnya hubungan serta kolaborasi antara pemimpin India dan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan," sambung dia.

Nengcha mengatakan, lebih membanggakannya lagi, baik India dan Indonesia tidak hanya merayakan kemerdekaan pada tiap Agustus. Namun, hal itu dilakukan setiap harinya.

"Dua negara bersatu di dalam perbedaan dan dirayakan setiap saat karena kita bisa hidup dalam perbedaan, multi culture, multi etnis dan multi religion," jelasnya.

India diketahui merdeka dari Inggris pada 15 Agustus 1947. Tanggal tersebut, hanya berselang 2 hari dari hari kemerdekaan Indonesia yang dirayakan 17 Agustus.

Perayaan hari kemerdekaan India ke-69 kali ini dilaksanakan secara meriah di hotel Shangri-la, Jakarta. Dalam acara itu, Kedutaan India menyajikan makanan-makanan dari sejumlah negara bagiannya seperti Mumbai, Gujarat dan Kashmir.

Acara hari nasional ini juga dihadiri beberapa pejabat penting termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya