Topan Mindulle Terjang Tokyo, Ratusan Penerbangan Ditangguhkan

Para pejabat juga memperingatkan bahaya tanah longsor dan banjir akibat terjangan Topan Mindulle.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Agu 2016, 15:47 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 15:47 WIB
Penumpang terlantar di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. (AFP)
Penumpang terlantar di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. (AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Sebuah topan kuat yang membawa hujan lebat dan angin kencang melanda dekat Tokyo, Jepang. Cuaca buruk tersebut membuat ratusan penerbangan domestik terpaksa ditunda untuk sementara waktu.

"Topan Mindulle mendarat sekitar pukul 12.30 waktu setempat di kota Tateyama, 80 km (50 mil) tenggara dari ibukota. Hembusan angin yang dibawa badai berkekuatan 180 km/jam atau 112 mph menuju utara dengan kecepatan 20 km/jam," kata Badan Meteorologi Jepang seperti dikutip dari BBC, Senin (22/8/2016).

Para pejabat juga memperingatkan akan musibah tanah longsor dan banjir akibat Topan Mindulle.

"Di Tokyo ... warga pun diimbau untuk berhati-hati terhadap bahaya tanah longsor, banjir di daerah dataran rendah, sungai meluap, angin kencang dan gelombang tinggi," imbuh badan cuaca itu.

Sejauh ini belum ada laporan resmi yang menyebutkan jumlah korban jiwa, namun laporan media setempat mengatakan sedikitnya dua orang dikhawatirkan tewas.

Media lokal memberitakan, badai menyebabkan pembatalan penerbangan domestik di seluruh negeri. Mencapai sekitar 400 rute domestik. Mayoritas yang akan menuju dan berangkat dari bandara Haneda Tokyo.

Pada Senin sore waktu setempat, Bandara Internasional Narita juga melaporkan akan menutup sebentar landasan pacu nya.

Menurut kantor berita Nikkei, Japan Airlines mengatakan telah membatalkan 185 penerbangan domestik. Pun demikian dengan All Nippon Airways yang menangguhkan 112 penerbangan domestik.

Kendati demikian, akses transportasi darat massal di Tokyo masih berjalan normal ketika topan melanda.

"Sebagian besar layanan kereta api komuter di wilayah Tokyo beroperasi secara normal," demikian info East Japan Railway.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya