Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meminta pihak militer untuk terus membangun kekuatan nuklir. Sebelumnya, putra dari Kim Jong-il itu telah mengeluarkan perintah untuk melakukan uji coba rudal balistik, demikian seperti dilaporkan oleh media Pemerintah Korut.
Pada Senin 6 September kemarin, Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal. Tak tanggung-tanggung, mereka menembakkan tiga rudal balistik ke lautan lepas bertepatan dengan KTT G-20 yang diadakan di Hangzhou, China.
"Ia (Kim Jong-un) menekankan perlunya membuat prestasi luar biasa dalam memperkuat pembangunan kekuatan nuklir setelah pencapaian yang baru dicapai," demikian pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita KCNA.
Advertisement
Media itu juga menambahkan, Kim Jong-un membimbing latihan peluncuran rudal militernya yang bertujuan untuk memeriksa kemampuan mereka dan keakuratan peluncuran rudal balistik.
Menggambarkan kinerja roket itu sebagai "sempurna", KCNA mengatakan bahwa Kim sangat puas atas uji coba penembakan beruntun rudal balistik.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, rudal tersebut diyakini berjenis Rodong yang memiliki jarak tempuh 1.000 kilometer dan diluncurkan tanpa adanya peringatan terlebih dahulu ke Jepang.
"Peluncuran rudal balistik Korea Utara merupakan pelanggaran langsung terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang bertujuan untuk memamerkan kemampuan rudal dan nuklirnya selama KTT G-20," kata seorang juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan di Tokyo mengatakan, tiga rudal diperkirakan telah jatuh ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
"Kementerian mengungkapkan keprihatinan serius atas peluncuran rudal karena menimbulkan ancaman serius bagi keamana nasional Jepang," ujar Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Indian Express, Selasa (6/9/2016).
Atas uji coba peluncuran rudal tersebut, Amerika Serikat dan Jepang mengajukan protes dan meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York.
Korea Utara telah melancarkan serangkaian uji coba rudal pada tahun ini. Tindakan tersebut menyimpang dari sanksi PBB yang diberlakukan setelah Korut melakukan uji coba nuklir keempat pada Januari 2016.
Bulan lalu, Korea Utara menembakkan rudal balistik yang meluncur sejauh 500 kilometer menuju Jepang. Kim Jong-un menyebut uji coba itu sebagai "keberhasilan terbesar".