Liputan6.com, London - Seiring dengan perkembangan teknologi canggih sebagai alat untuk meringankan pekerjaan manusia, penemuan terbaru seperti robot ditakutkan dapat mengambil alih dan berkuasa sepenuhnya.Â
Di masa depan, robot bisa saja menjadi 'pemusnah' dan mulai melakukan pekerjaan manusia seperti pengacara atau bahkan pekerja seks komersial.Â
Advertisement
Baca Juga
Saat ini saja drone tanpa awak bahkan telah terlibat dalam membasmi lawan di medan tempur.
Namun, seakan belum puas dengan pencapaian tersebut para ilmuwan terus menciptakan teknologi robot dengan kecerdasan buatan.
Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh pihak Angkatan Laut Inggris, Royal Navi.
Mereka memperkenalkan kapal tak berawak sepanjang 9,7 meter yang dinamai Maritime Autonomy Surface Testbed (MAST).
Dikutip dari newatlas.com pada Rabu (7/9/2016), uji coba pertama robot penjelajah lautan itu berlangsung pada Senin 5 September 2016. MAST berlayar di antara Tower Bridge dan jembatan Westminster.
Kapal yang tergolongkan sebagai unmanned surface vessel (USV) itu dirancang memiliki badan seperti lambung kapal Bladerunner yang memiliki 'sirip' ganda.
Perusahaan pengembang robot itu, ASV Ltd di Portchester, Inggris, mengatakan menciptakan kapal tersebut untuk keperluan Royal Navy.
MAST tidak dirancang untuk membawa senjata, hanya untuk pengintaian. Kapal tak berawak itu bisa dikendalikan dari jauh atau otonom, dengan kecepatan tinggi.
Sistem komputer diprogram agar bisa menelusuri jalur pelayaran yang ramai. Programnya disesuaikan dengan peraturan internasional.
Walaupun begitu, saat uji coba kapal tersebut tetap dikendalikan oleh awak.
MAST akan menjadi salah satu dari 40 perahu robotik yang akan ikut serta dalam Unmanned Warrior 2016 yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan.
Ajang itu akan dilakukan di lepas pantai West Wales, barat laut Skotlandia, dan Western Isles.
Acara tersebut menujukan peran MAST seperti anti-kapal selam, informasi serta pengintaian, dan menargetkan sasaran.
Robot tersebut juga akan memegang kendali komando, hidrografi dan geo-intelijen, serta pemusnahan ranjau.
"Inilah kesempatan untuk melompat jauh dalam hal sistem maritim." kata Peter Pipkin, Perwira Armada Robotik.
"Bukannya ingin menyingkirkan manusia. Hanya menjadi 'pembantu' dalam melakukan beberapa hal. Seperti memperluas jangkauan dan pandangan, skala waktu, serta efisiensi," ujar perwira itu.