Liputan6.com, Adelaide - Bayangkan apa yang akan Anda lakukan ketika akan memakai sepatu favorit, lalu menemukan seekor ular berbisa di dalamnya.
Mungkin Anda langsung melompat ke belakang menghindar dari benda kesayangan Anda, sebelum mencoba untuk 'mengusir' reptil itu.
Advertisement
Baca Juga
Hal itulah yang dialami oleh seorang perempuan di daerah pesisir pantai Moana, Adelaide, Australia Selatan. Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (23/9/2016), perempuan itu dikejutkan dengan apa yang ditemukan di dalam sepatu boot UGG kesayangannya.
Seekor ular coklat berbisa 'bersantai' di dalam sepatu berbahan lembutnya itu. Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu lantas menghubungi Snake Catcher Adelaide untuk membantunya.
"Kami mendapatkan telepon dari seorang perempuan di Moana pada Kamis 22 September 2016. Dia mengatakan melihat benda yang terlihat seperti ekor bersisik, melingkar di dalam sepatunya," kata penangkap ular Ange Broadstock.
Menurut keterangan Ange, pada musim dingin seperti ini ular sering keluar dari sarang mereka dan mencari tempat yang lebih hangat.
"Cuacanya dingin. Aku yakin dia hanya mencari tempat hangat untuk menggulung. Ketika cuaca mulai hangat, reptil itu akan keluar untuk mendapatkan sedikit cahaya matahari," kata Ange.
"Musim kawin mereka sudah mulai, jadi mereka semua birahi dan lapar. Ular itu hanya kurang beruntung karena tertangkap," sambung penangkap ular yang lain, Rolly Burrel seperti dikutip dari BBC.
Pawang ular itu mengeluarkan binatang berbisa itu dari dalam boot dengan sangat mudah. Ange mengambil kantong ularnya dan menuangkan ular tersebut ke dalamnya.
Sebelumnya Ange juga menemukan ular cincin merah yang mematikan, dari dalam sepatu yang digantung terbalik di rak sepatu.
"Kita harus berhati-hati. Orang membeli rak sepatu untuk menghindari ular, tapi hal ini menunjukkan tidak ada jaminan reptil itu tidak bisa menyelinap," ujar Ange.
Ange juga mengingatkan untuk melaporkan pawang ular setempat, jika mereka menemukan atau melihat ular berkeliaran di sekeliling mereka.
Ular coklat menjadi penyebab kematian terbesar yang diakibatkan oleh gigitan hewan berbisa. Tapi, berkat adanya anti-bisa, kini tercatat hanya ada 2 atau 3 kematian per tahun.
Walaupun jenis uar itu sangat agresif, sebisa mungkin mereka akan menghindar dari manusia.