Ini Alasan Terjangan Topan Chaba ke Korsel Dianggap 'Tsunami'

Topan Chaba yang melanda bagian selatan Korsel menyebabkan banjir bak tsunami menerjang kawasan itu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Okt 2016, 20:22 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 20:22 WIB
Sejumlah kendaraan terendam air pasca-terjangan Topan Chaba di Korea Selatan
Sejumlah kendaraan terendam air pasca-terjangan Topan Chaba di Korea Selatan (AP)

Liputan6.com, Busan - Topan Chaba menghantam bagian selatan wilayah Korea Selatan, menyebabkan empat orang tewas dan tiga lainnya hilang.

Chaba juga memicu banjir air laut menerjang kawasan Busan. Menurut badan prakiraan cuaca Jepang topan dilaporkan tengah bergerak menuju negara itu dengan kecepatan 180 kilometer per jam.

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (5/10/2016) badan meteorologi Jepang telah merilis peringatan terkait dengan adanya embusan angin kencang disertai dengan hujan lebat serta naiknya gelombang air laut yang dapat mengakibatkan banjir.

Topan Chaba diperkirakan akan mencapai Pulau Honshu, Jepang pada Rabu malam waktu setempat sebelum akhirnya pindah ke kawasan Pasifik.

Ketika 'mendarat' di Busan--kota kedua terbesar di Korsel-- Topan Chaba membuat puluhan jadwal penerbangan keluar dan masuk ke Pulau Jeju terhenti menyusul kecepatan angin yang berhembus 200 kilometer per jam.

Lebih dari 25.000 rumah di Pulau Jeju mengalami pemadaman listrik sementara otoritas Busan mengumumkan setidaknya 900 sekolah terpaksa ditutup.

Di media sosial seperti Facebook dan Twitter, netizen menunjukkan simpati mereka melalui tagar #PrayforBusan.

Simak detik-detik air laut menerjang Kota Busan :

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya