Raja Kasino AS Bingung Harus Pilih Hillary atau Trump

Steve Wynn yang dijuluki raja kasino AS masih bimbang harus memilih Hillary atau Trump. Kedua capres itu adalah temannya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Okt 2016, 14:12 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 14:12 WIB
Sosok Steve Wynn, raja kasino AS
Sosok Steve Wynn, raja kasino AS (Reuters)

Liputan6.com, Washington, DC - Jelang pemilu presiden Amerika Serikat (AS), raja kasino, Steve Wynn bimbang memutuskan siapa yang kelak akan dipilihnya untuk memimpin Negeri Paman Sam. Pasalnya, kedua calon yang sedang bertarung, Donald Trump dan Hillary Clinton adalah temannya.

"Aku salah satu dari rakyat Amerika Serikat yang frustasi, cemas, dan tidak puas," ujar Wynn kepada Talk Asia seperti dilansir CNN, Jumat (7/10/2016).

"Dan aku belum memutuskan untuk memberikan suaraku kepada siapa. Karena aku masih menunggu seseorang yang memiliki tanggung jawab atas pernyataan-pernyataannya dan mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi rakyat AS," kata dia.

Pria berusia 74 tahun itu menyatakan ia kecewa dengan nada dan isi perdebatan politik AS saat ini.

"Proses yang tengah berlangsung tampaknya mempertontonkan kebodohan, retorika populis, omong kosong," tegas kolektor benda seni yang juga pemilik Wynn Palace, sebuah resor di Makau senilai US$ 4,2 miliar.

Wynn memang tak secara gamblang menegaskan siapa sosok capres favoritnya. Namun ia mendeskripsikan keduanya.

Ia menggambarkan Trump adalah seorang yang memiliki karakter. Sementara Hillary menurutnya memiliki motivasi tinggi dan perempuan yang sangat cerdas.

Donald Trump dan Hillary Clinton berjabat tangan tanda dimulainya debat perdana yang dihelat di Hofstra University pada 26 September 2016 waktu setempat (Reuters)

Pengusaha itu menegaskan bahwa ia baru akan memutuskan siapa yang dipilihnya ketika debat antar kedua capres berakhir.

Sebelumnya, sejumlah pihak mengakui pilpres kali ini terasa berbeda. Tak Ternyata hal yang sama juga diutarakan Wynn. Menurutnya kampanye pilpres kali ini 'luar biasa' dari yang pernah disaksikannya.

"Apa yang paling mengecewakan? Retorika yang terus berputar dan itu menunjukkan seberapa banyak sirkus telah terjadi," jelas Wynn.

"Salah satu dari kedua orang ini memiliki kapasitas untuk melakukan sesuatu yang cerdas dan positif. Tapi dalam beberapa alasan kampanye tidak memunculkan itu dan saya berharap bahwa kita benar-benar sampai pada debat bertukar gagasan yang substansif," kata dia.

Wynn adalah salah satu pengusaha sukses AS yang meniti kariernya dari nol. Ia berhasil mentransformasikan perusahaan kecilnya menjadi Wynn Resort, sebuah kerajaan judi internasional yang bernilai sekitar US$ 10 miliar.

Debat pilpres AS yang pertama telah berlangsung pada 26 September di Hofstra University. Sementara debat kedua akan digelar pada 9 Oktober di St. Louis.

Perang gagasan Trump versus Hillary yang ketiga akan terjadi pada 16 Oktober di Nevada sebelum pilpres digelar 8 November mendatang. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya