18-10-1968: Ganja dan Morfin Ditemukan di Rumah John Lennon

John Lennon dan Yoko Ono diciduk ketika tengah berada di flat mereka di London, Inggris. Kala itu mereka tak mengenakan pakaian.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Okt 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 06:00 WIB
John Lennon dan Yoko Ono
John Lennon dan Yoko Ono

Liputan6.com, London - Pagi hari pada 18 Oktober 1968, pasangan John Lennon dan Yoko Ono ditangkap di flat sementara mereka di 34 Montagu Square, London. Alasannya, kepemilikan narkoba.

"Tiba-tiba saja ada ketukan pintu dan ada suara seorang perempuan di luar. Aku mengintip dan ada seorang polisi berdiri di jendela, menunggu untuk dibiarkan masuk. Kami sedang berada di tempat tidur dan 'area pribadi' kami sama sekali tak ditutupi sehelai benang pun," sebut John Lennon seperti dikutip dari Beatles Bible.

"Yoko berlari ke kamar mandi untuk berpakaian sementara kepalanya menyembul keluar. Sehingga mereka tidak akan berpikir bahwa dia menyembunyikan sesuatu. Lalu aku katakan, "cepat telepon pengacara", tapi dia justru melengos dan menelepon Apple--label rekaman tempat the Beatles bernaung. Aku tak pernah tahu kenapa."

John Lennon (Billboard)

Sebelum menghuni flat tersebut, Lennon dan Yoko telah mengikuti saran dari salah seorang teman mereka untuk membersihkan tempat itu lebih dulu. Ini untuk memastikan bahwa flat bebas dari obat-obatan terlarang.

"Peristiwa itu telah direncanakan. The Daily Express bahkan sudah lebih dulu di sana sebelum polisi datang. Faktanya, Don Short--seorang jurnalis--telah mengatakan pada kami tiga pekan sebelumnya, "mereka akan datang untuk menangkap Anda". Jadi, percayalah, aku telah membersihkan rumah karena sebelumnya tempat itu dihuni oleh Jimi Hendrix dan aku tidak bodoh. Aku sudah mengelilingi seluruh bagian flat itu," kata Lennon.

Sebelum polisi datang, teman Lennon, Pete Shotton dipanggil ke flat itu. Shotton yang pernah dilatih sebagai polisi membantu mereka memeriksa setiap ruangan. Namun entah bagaimana, Yoko meminta Shotton meninggalkan tempat itu. Dan ketika pergi ia membawa sebuah tas vacuum cleaner bersamanya.

Sebanyak delapan orang polisi yang dipimpin oleh Sersan Norman Pilcher--satgas anti-narkoba memasuki flat pada pukul 11.30 waktu setempat. Terdapat dua sersan yang berpakaian preman kala itu, seorang polisi perempuan, dua polisi berpangkat rendah, dan dua petugas pengendali anjing.

Yoko Ono. (foto: thehollywoodreporter)

Lennon memaksa para petugas membaca surat penahanan mereka melalui jendela. Ia meminta Yoko menghubungi pengacara, namun yang dihubungi Yoko justru Apple. Pada akhirnya, Peter Brown ditunjuk sebagai kuasa hukum untuk menyaksikan penggeledahan.

Seperti dilansir History, dalam penggeledahan tersebut, anjing-anjing pelacak yang bernama Yogi dan Booboo menemukan 200 gram ganja, sebuah rokok yang diduga bekas isapan ganja, dan setengah gram morfin. Sementara sebagian lain menyebut jumlahnya mencapai 219 gram.

Di bawah kilatan lampu kamera para fotografer, pasangan Lennon dan Yoko pun digiring ke kantor polisi Paddington Green. Mereka didakwa atas kepemilikan narkoba dan berusaha menghalang-halangi polisi dalam proses penggeledahan.

Menjelang sidang perdana kasus itu, Lennon mengaku bersalah. Ia mengaku khawatir Yoko akan dideportasi. Atas perbuatannya, penyanyi dan penulis lagu itu didenda 150 euro dan ia juga diperingatkan akan mendapat kurungan satu tahun penjara jika kedapatan melakukan pelanggaran lain.

Tak hanya Lennon dan Yoko, publik juga terguncang dengan penahanan tersebut. Pasalnya, satu hari sebelumnya Yoko mengumumkan kehamilannya. Hal ini sekaligus menciptakan skandal mengingat keduanya kala itu sama-sama masih terikat dengan pasangan masing-masing.

Yoko kala itu masih menjadi istri dari Anthony Cox. Sementara Lennon terikat pernikahan dengan Cynthia Powell. Usia kandungan Yoko tak bertahan lama. Beberapa hari pasca-penangkapan tersebut ia dilaporkan mengalami keguguran.

Sejarah lain, pada 18 Oktober 1867 Amerika Serikat (AS) 'membeli' Alaska dari Rusia senilai US$ 7,2 juta. Akuisisi ini menambah luas wilayah AS menjadi 1.515.800 km persegi.

Alasan Rusia menjual Alaska adalah khawatir akan kehilangan wilayah itu jika perang melawan Inggris meletus. Kegiatan utama Rusia di wilayah itu adalah perdagangan bulu dan pekerjaan misionaris di kalangan pribumi Alaska.

Lantas, pada 18 Oktober 1998 terjadi ledakan pipa minyak di Jesse, Nigeria. Peristiwa ini menewaskan 700 orang dan memicu kebakaran hebat selama sepekan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya