Ternyata, Presiden China Xi Jinping 'Pecandu' Sastra

Presiden Xi merupakan pemimpin negara yang dikenal sebagai pecandu baca.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 18 Okt 2016, 16:33 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 16:33 WIB
Presiden China, Xi Jinping
Presiden China, Xi Jinping (Reuters)

Liputan6.com, Beijing - Sekira dua tahun lalu, dalam forum sastra dan dan seni di Beijing, Presiden China Xi Jinping memberi pesan penting, bagi para penulis di negaranya. Ia menginginkan agar mereka memperdalam ilmunya di dunia sastra saat ini.

Presiden Xi memang sudah lama dikenal sebagai pecandu membaca buku. Dalam beberapa kesempatan, dia selalu menyelipkan kalimat dari karya sastra budaya dan negara-negara di dunia.

Pernyataan Xi mengenai hobinya ini semakin diperkuat dengan komentarnya saat melakukan wawancara bersama sejumlah media negara-negara yang tergabung dalam BRIC.

"Saya punya banyak hobi. Tapi yang jadi favorit saya adalah membaca," sebut Xi seperti dikutip dari EN, Selasa (18/10/2016).

Ia pun bercerita, sebelum masuk ke pemerintahan, saat masa kecil, dirinya selalu mencari waktu untuk membaca buku. Meski tinggal di daerah terpencil hal itu sama sekali tak jadi masalah baginya.

Pernah di suatu waktu, Xi yang saat itu berusia 15 tahun, keluar dari desanya yang berada di daerah pegunungan hanya untuk mencari buku sebanyak mungkin.

Ia pun menyatakan, waktu ternikmat dalam hidup adalah saat membaca buku bertukar buku bersama teman-temannya.

Sejumlah buku dalam dan luar negeri, seperti The Red and The Black and War and Peace dan karya tradisional Tiongkok dinasti Ming dan Qing menjadi favorit dari Orang Nomor Satu di China ini.

Dihimpun dari EN, berikut karya negara-negara asing yang karyanya sangat digemari Xi Jinping.

Rusia

Kesastraan Rusia disebut-sebut punya pengaruh besar di seluruh generasi China. Jadi tidak lah mengejutkan bahwa Xi juga membaca tulisan-tulisan karya Negeri Beruang Merah.

Bacaannya pun tak sembarangan. Xi  menggemari karya-karya dari penulis klasik Rusia seperti Eugene Oneginby, A Hero of Our Time, And Quiet Flows the Don dan War and Peace and Resurrection by Leo Tolstoy.

"Dostoevsky merupakan penulis Rusia yang terdalam tapi yang karyanya luas adalah Tolstoy. Kalau harus memilih saya lebih menyukai Tolstoy," sebut Xi.

Jerman

Secara umum, penulis besar Jerman yang banyak dikenal adalah Johann Wolfgang von Goethe and Friedrich Schiller. Xi pun juga menggemari karya mereka berdua.

Karya Goethe yang pertama kali dibaca Xi pada usia 14 tahun ialah The Sorrow of Young Water.

Saat melakukan lawatan ke Jerman, di depan Kanselir Angela Merkel ia mengakui bahwa dirinya menyukai membaca tokoh legenda Jerman, Faust.

Penulis Amerika Serikat

 

Xi menyatakan, penulis AS kesukaannya, adalah Jack London. Pria tersebut merupakan penulis, behind The Call of the Wild , The Sea-Wolf and Love of Life , the short story much loved by Lenin.

Tak hanya karya-karya dari London, buku dari Hemingway, The Old Man and the Sea juga punya tempat tersendiri di hatinya.

Bahkan untuk mendalami membaca buku-buku Hemmingway, saat berkunjuga, Xi kerap menyempatkan diri untuk pergi ke beberapa tempat yang ada di dalam karya Hemmingway.

Prancis.

Xi tak hanya terkesan dengan kekayaan kesusteraan Prancis. Tapi pula ke sejarah, filosofi serta seni negara tersebut.

Untuk buku dari Prancis yang paling berkesan buat Xi, ia menjatuhkan pilihan pada karya-karya Victor Hugo.

Inggris

Ketika berkunjung ke London 2015, Xi memuji kesustraan dan budaya Inggris. Penyair Shekespeare dan acara tv Downton Abbey sangat ia senangi.

"Shakespeare, Wordsworth, Jane Austen dan Charles Dickens membuat masyarakat China menyadari pesona sastra tradisional Inggris," sebut Xi.

"Tapi juga karya seperti 007, Harry Porter, Sherlock dan Downtown Abbey juga dicintai penonton China," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya