Liputan6.com, Karibia - Pembajakan kapal sudah ada sejak zaman dahulu kala, bahkan kiprah para pelakunya pun tak jarang mendunia. Salah satu bajak laut yang populer adalah John 'Calico Jack' Rackham.
Namun pada 20 Oktober 1720 atau sekitar 296 tahun silam, petualangan sang bajak laut itu berakhir. Calico Jack tak berdaya. Ia hanya bisa menunggu kematiannya.
Baca Juga
Dilansir dari latinamericanhistory.about.com, pria yang terlahir dengan nama Jack Rackham ini adalah bajak laut dari Inggris dengan wilayah operasi di Bahama. Ia pernah membajak sebuah kapal 'kaya' milik Jamaika bernama Kingston, yang akhirnya menjadi kapal andalan mereka.
Advertisement
Kemudian pria yang berjaya pada era keemasan 'Golden Age of Piracy (1650-1725)' ini menaklukkan beberapa daerah di Hindia Barat. Dan membajak sejumlah kapal besar di daerah Bermuda.
Kapten John juga dikenal sebagai pelopor bendera bajak laut Jolly Roger, yang memiliki ciri khas gambar tengkorak dan dua tulang bersilang. Simbol yang kini melekat dengan simbol bajak laut.
Meski populer, namun ia bukan salah satu dari bajak laut sukses. Sebagian besar korbannya adalah nelayan dan pedagang bersenjata ringan.
Namun, ia dikenang oleh sejarah, terutama karena memiliki 2 antek-antek bajak laut perempuan: Anne Bonny dan Mary Read.
John Rackham mendapat julukan 'Calico Jack' karena ia kerap mengenakan pakaian yang terbuat dari kain Calico berwarna cerah dari India.
Rackham pun menjelma menjadi bajak laut paling berjaya ketika pembajakan merajalela di Karibia dan Nassau atau Atlantik. Ia pernah berkolaborasi dengan sejumlah perompak seperti Blackbeard, Edward Low, "Black Bart" Roberts dan Charles Vane pada awal 1718.
Saat itu, pada awal Juli 1718, Gubernur Woodes Rogers menawarkan pengampunan untuk bajak laut, namun Rackham menolak. Ia malah bergabung dengan bajak laut yang dipimpin oleh Vane.
Pada Agustus 1720, Rackham, Bonny, Baca dan beberapa bajak laut lain yang tidak puas mencuri sebuah kapal dan menyelinap keluar dari pelabuhan Nassau larut malam. Selama sekitar tiga bulan, kelompok perompak baru itu menyerang nelayan dan pedagang bersenjata ringan, terutama di perairan Jamaika.
Calico Jack cs pun dengan cepat mendapatkan reputasi karena kekejaman, terutama karena kehadiran dua anggotanya yang merupakan wanita. Mereka berpakaian, berjuang, dan bersumpah menjadi seperti rekan laki-laki bagi Jack Cs.
Jika bukan karena dada besar Bonny dan Read, tak ada yang tahu bahwa mereka adalah perempuan.
Akhir Lompatan Sang Legenda
Pada 20 Oktober, Rackham ditemukan di lepas pantai Jamaika oleh Kapten Jonathan Barnet yang telah memburunya sejak lama.
Dia pun terpojok pada akhir Oktober dari tahun 1720 saat ia tengah beraksi. Setelah baku tembak meriam, kapal Rackham berhasil 'dilumpuhkan'.
Menurut legenda, orang-orang bersembunyi di bawah dek sementara Bonny dan Baca tinggal di atas dan terus melawan. Rackham dan seluruh krunya ditangkap dan dikirim ke Jamaika, untuk disidang.
Ia ditangkap, diadili, dan digantung pada tahun 1720. Jasadnya digantung dan dipajang di Rackham City, sebagai peringatan bagi bajak laut lain.
Sedikit yang diketahui tentang hidupnya sebelum ia menjadi bajak laut, tetapi dapat dipastikan bahwa ia adalah orang Inggris.
"Aku minta maaf melihatmu di tempat ini, tapi jika kamu berjuang laiknya seorang pria, maka kamu tak perlu digantung seperti anjing," ujar Bonny dan Read yang terhindar dari jerat hukuman gantung karena mereka berdua hamil.
Read meninggal di penjara tak lama setelah itu, tetapi tak ada sejarah yang memberitakan nasib Bonny.
Calico Jack juga dianggap sebagai inspirasi dan karakter bernama Jack Sparrow di film Pirates of the Caribbean yang memiliki sebuah kapal bernama Black Pearl.
Di belahan bumi lainnya, 20 Oktober 2011 tercatat sebagai hari kematian diktator Libya, Moammar Khadafi. Setelah perburuan panjang terhadapnya, ia berhasil ditemukan dan ditembak mati oleh pasukan oposisi.
Sementara pada 20 Oktober 1991, tanah Uttarkashi di India berguncang hebat. Gempa tersebut menelan korban hingga 1.000 jiwa.