Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Taiwan

Setelah ditawan selama 10 bulan, akhirnya kapal penangkap ikan tuna, The Win Far, berbendera Taiwan dibebaskan oleh perompak Somalia karena pemilik kapal membayar uang tebusan.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Feb 2010, 15:39 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2010, 15:39 WIB
100212bakt-pembajak.jpg
Liputan6.com, Somalia: Setelah ditawan selama 10 bulan, akhirnya kapal penangkap ikan tuna, The Win Far, berbendera Taiwan dibebaskan oleh perompak Somalia karena pemilik kapal membayar uang tebusan. Demikian Lembaga Maritim Kenya, Ecotera, sebagaimana dikutip BBC, Kamis (11/2)

Ecoterra, lembaga swadaya masyarakat Kenya yang memantau pelayaran di perairan Somalia, mengatakan tiga dari 30 awak kapal meninggal saat ditawan. Tiga tawanan meninggal akibat menderita gizi buruk, penyakit dan ditelantarkan. Ecoterra menambahkan uang tebusan yang relatif kecil menyisakan awak yang masih hidup yaitu 17 warga Filipina, empat orang Indonesia, empat orang Cina dan dua warga Taiwan.

Ecoterra menjelaskan bahwa kapal The Win Far 161 yang ditahan sejak April tahun lalu, juga telah digunakan sebagai "kapal induk" bagi perompak untuk membajak kapal termasuk kapal kargo Maersk Alabama berbendera Amerika Serikat. Hingga saat ini diperkirakan bajak laut masih menahan setidaknya tujuh kapal dan 160 awak lebih.

Pekan lalu, pasukan khusus Denmark bersama operasi kontra pembajakan NATO berhasil membebaskan awak kapal kargo setelah dibajak oleh perompak di lepas pantai Somalia (baca: Denmark Gagalkan Aksi Bajak Laut Somalia). Pembajakan telah membuat laut Afrika merupakan laut paling berbahaya di dunia, meski banyak patroli dari angkatan laut  negara asing. Somalia tidak mempunyai pemerintahan yang berfungsi dengan baik semenjak dilanda perang tahun 1991.(AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya