Liputan6.com, Munich - Sejumlah ilmuwan mengungkap bahwa terciptanya kiamat bisa semudah seperti menekan sebuah tombol. Terlebih lagi, proses self-destruction atau penghancuran diri dari alam semesta akan menghapus segala sesuatu dan tak akan muncul hal baru lagi.
Teori tersebut dideskripsikan dalam animasi yang diunggah Kurzgesagt di situs berbagi video. Dalam rekaman dijelaskan bahwa dasar dari self-destruction terdiri dari konsep level energi dan stabilitas.
Baca Juga
"Semakin tinggi level energi, maka terdapat lebih banyak energi di sebuah sistem," ujar narator dalam video berjudul The Most Efficient Way to Destroy the Universe – False Vacuum.
Advertisement
Namun di seluruh alam semesta, partikel mencoba melepaskan energi untuk mencapai keadaan dasarnya (ground state) agar menjadi lebih stabil.
Video tersebut menjelaskan bahwa dalam dunia mekanika kuantum--yang menentukan bagaimana alam semesta bekerja pada skala subatomik, teori ground state merupakan hal benar.
Sama seperti segala sesuatu di alam semesta, partikel berupaya untuk mencapai fase energi serendah mungkin yang disebut dengan vacuum state.
Namun fase tersebut menjadi tak biasa ketika datang ke Higgs field, yakni medan kuantum yang menjelaskan bagaimana sebagian besar partikel dasar di seluruh alam semesta memperoleh massanya.
Higgs field memang tampak berada di keadaan energi terendah seperti vacuum state, namun sebenarnya ia tak sestabil yang dikira--false vacuum.
Jika level energi diibaratkan seperti gunung, Higgs field berada di sebuah lembah di tengah gunung dengan lereng curam di sisi lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Higgs field sebenarnya memiliki fase yang lebih rendah dan memiliki energi potensial besar yang menunggu untuk dibebaskan.
Fisikawan tidak yakin apa yang menyebabkan hal tersebut. Namun jika Higgs field jatuh ke level yang lebih rendah, maka ia akan melepaskan energi dalam jumlah besar dan memicu reaksi berantai tanpa henti yang bisa menyebabkan kehancuran.
Dalam proses Higgs field menuju fase stabil sebenarnya, energi yang dilepaskan membuat ruang di sekitarnya lebih energik. "Sebuah lingkup Higss field stabil yang baru, berkembang dalam kecepatan cahaya ke segala arah," jelas narator video.
Jika kehancuran alam semesta terjadi karena reaksi berantai akibat false vacuum, hal tersebut akan terjadi secara instan dan manusia tidak akan melihatnya datang.
Penghancuran itu akan mengganti model standar tentang bagaimana alam semesta berperilaku dan berinteraksi. Akibat hal tersebut, atom dan komponen kuantum membuat mereka tak bertindak dengan cara sama, di mana tak ada lagi reaksi kimia dan kehidupan.
Namun dalam akhir video narator menjelaskan bahwa saat ini kita tak perlu khawatir, karena hingga kini pemahaman mereka tentang fisika partikel mungkin masih terdapat kesalahan.
Simak penjelasannya dalam video berikut ini: