PM Irak Kepada ISIS di Mosul: Menyerah atau Kalian Mati...

PM Haider al-Abadi mengatakan bahwa tentaranya tak akan menyerah dan tak bisa dikalahkan.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 06 Nov 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 16:00 WIB
20161030- Perang Sengit Antara ISIS dan Pasukan Irak-Reuters
Pasukan Khusus Irak menembakan senjata artileri saat pertempuran dengan pasukan ISIS di selatan Mosul, Irak, Sabtu (29/10). Pasukan Khusus Irak terus menggempur ISIS yang menguasai kota Mosul. (REUTERS)

Liputan6.com, Mosul - Perdana Menteri Irak memperingatkan ISIS yang tengah berusaha mati-matian mempertahankan 'benteng terakhir' Mosul untuk menyerah atau mereka akan dibinasakan. Pernyataan keras PM Haider al-Abadi itu diucapkan di garis depan pertahanan pasukan Irak di timur Mosul.

Dikutip dari BBC, Minggu (6/11/2016), al-Abadi mengatakan, "Tentara koalisi tidak akan pernah menyerah ataupun hancur."

"Kepada penduduk Mosul, kami akan segera membebaskan kalian," ucapnya lagi.

Mosul telah berada di bawah kekuasaan ISIS selama lebih dari dua tahun. Abadi juga meminta agar ISIS menyerah setelah pemerintah Irak berhasil menguasai wilayah timur Mosul.

"Pesan saya cuma satu kepada ISIS, jika mereka ingin menyelamatkan hidupnya, turunkan senjata sekarang atau kalian mati semua," ucap PM Abadi.

Pasukan koalisi pemerintah Irak pada Sabtu 5 November 2016 berhasil mengambil alih Hammam al-Alil, sekitar 10 km selatan Mosul dekat Sungai Tigris.

Letnan Jenderal Raed Shakir Jawdat, tentara Irak berhasil menguasai pusat kota, namun tidak mengatakan apakah militan ISIS sudah berhasil keluar semua atau tidak.

Operasi mengambil alih Mosul masih berlangsung hingga hari ini. Beberapa distrik di luar kota Mosul di bagian timur berhasil diambil alih.

Pasukan pemerintah Irak dan ISIS berkali-kali saling menghujani tembakan. Tak terkecuali sniper.

Mosul jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014, sementara pemimpinnnya Abu Bakr al-Baghdadi memilih masjid di tengah kita sebagai pusat berdirinya kekalifahan.

Sebelum serangan pengambilalihan Mosul yang dimulai pada 17 Oktober lalu diperkirakan ada 3.000 sampai 5.000 militan yang berbaur dengan 1,5 juta penduduk.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya