'Momok' Electoral College, Penentu Kemenangan Capres AS

Electoral college bisa jadi membalikkan kemenangan, seperti yang terjadi saat George Bush Vs Al Gore.

oleh Irma Anzia diperbarui 07 Nov 2016, 15:18 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 15:18 WIB
Ilustrasi Pemilu AS
Ilustrasi Pemilu AS

Liputan6.com, Washington, DC - Pemilu Amerika Serikat tinggal hitungan waktu. Nasib kedua calon presiden AS akan ditentukan dalam Pilpres.

Siapapun yang jadi pemenang, Hillary Clinton atau Donald Trump, tak hanya menentukan masa depan Negeri Paman Sam, tapi juga dunia secara keseluruhan.

Presiden Barack Obama bahkan sempat menyinggung, nasib AS sebagai negara republik, juga dunia kini sedang dipertaruhkan dalam Pilpres 2016. 

Berbeda dengan pemilu di Indonesia, penentuan kemenangan kandidat tak sesederhana proses pemilihan langsung -- yang siapa meraup suara terbanyak akan jadi pemenang.

Awalnya, proses penyaringan terjadi di internal partai, melalui pemilihan pendahuluan (primary), konvensi, hingga tersaring para finalis -- Donald Trump dan Hillary Clinton.

Kedua kandidat kemudian mengumpulkan suara dan pengaruh. Perhitungan survei dan polling ditentukan di primary dan caucus tiap negara bagian.

Apakah calon dengan suara terbanyak akan memenangi pemilu?

Bisa saja.

Namun, capres yang memperoleh suara paling banyak tak otomatis memenangkan pemilu.

Beberapa negara bagian AS, sesuai dengan konstitusi yang berlaku memberikan syarat adanya proses electoral college. Proses ini adalah sistem di mana, sejumlah negara bagian menunjuk beberapa orang/utusan untuk memilih presiden usai popular vote digelar.

Lalu, apakah setelah tanggal 8 November kita akan segera mendapatkan hasil siapa yang akan menjadi presiden AS selanjutnya? Ternyata, jalannya pemilu di AS tidak sesederhana itu.

Penentuan suara sesungguhnya terjadi bulan Desember dan dilakukan melalui proses electoral college atau pemilihan elektoral.

Electoral college adalah penentuan kemenangan seorang kandidat. Jumlah tiap electoral collage tiap negara bagian berbeda. Dan ada negara bagian yang menentukan kemenangan capres.

Hilalry atau Trumpbisa menang mutlak (mencapai 270 suara elektoral) lewat banyak cara selama ia menguasai negara bagian penentu.

Lantas, apakah itu electoral college yang menjadi momok penentuan kemenangan capres AS?

Berikut ini penjelasan singkat yang dilansir Huffington Post, sebagaimana dikutip oleh Liputan6.com pada Senin (7/11/2016).

1. Apa itu Pemilihan Elektoral?

Pemilihan Elektoral dilaksanakan oleh 538 pemilih yang memberikan suara mereka untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat. Ketika rakyat pemilih pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa, mereka akan memilih kandidat yang akan menerima suara dari para pemilih elektoral dari negara bagian mereka.

Kandidat yang menerima mayoritas suara elektoral (270) akan memenangkan kursi Kepresidenan.

Jumlah 538 adalah jumlah dari 435 anggota DPR, 100 Senator, dan 3 pemilih untuk District of Columbia.

2. Bagaimana cara kerja Pemilihan Elektoral?

Setiap empat tahun, para pemilih berangkat menuju tempat pemungutan suara dan memilih kandidat Presiden dan Wakil Presiden. Di semua negara bagian kecuali dua, kandidat yang memenangkan suara akan memenangkan semua jumlah suara elektoral untuk negara bagian tersebut.

Misalnya, jika pemilu di negara bagian Illinois yang memiliki "jatah" 20 pemilih elektoral dimenangkan oleh Hillary, maka total suara pemilih elektoral secara nasional untuk partai demokrat akan bertambah 20.

Di Nebraska dan Maine, suara elektoral diberikan secara proporsional, yang berarti pemenang pemilu populer (popular vote) di kedua negara bagian itu akan mendapat dua suara elektoral (untuk dua Senator), sementara suara yang tersisa akan dialokasikan dari distrik kongres ke distrik kongres lainnya. Peraturan ini memungkinkan kedua kandidat untuk mendapat suara elektoral dari Nebraska dan Maine, tidak seperti sistem sapu bersih seperti yang berlaku di 48 negara bagian lain.

Electoral Collage yang Menentukan

3. Bagaimana cara menentukan Pemilih Elektoral

Prosesnya berbeda antara tiap negara bagian. Biasanya, partai politik mencalonkan pemilih mereka di konvensi negara bagian mereka. Terkadang prosesnya harus melalui pemungutan suara oleh komite pusat partai tersebut. Pemilih biasanya pejabat yang dipilih di tingkat negara bagian, pemimpin partai, atau mereka yang memiliki afiliasi dengan kandidat Presiden.

4. Apakah pemilih elektoral harus memilih kandidat partainya sendiri?

Baik berdasarkan UUD atau hukum pemilu Pemerintah Federal, pemilih elektoral tidak diwajibkan untuk memilih kandidat partai mereka. Namun, dua puluh tujuh negara bagian telah memiliki hukum yang mewajibkan para pemilih elektoral untuk memilih kandidat partai mereka jika kandidat tersebut mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan populer di negara bagian mereka. Di 24 negara bagian, tidak diberlakukan hukum semacam itu namun biasanya para pemilih elektoral memilih capres yang dicalonkan partai mereka.

5. Bagaimana jika tidak ada yang menjadi mayoritas dalam Pemilihan Elektoral?

Jika tidak ada yang mendapat jumlah mayoritas dalam pemilihan elektoral, maka hasilnya akan ditentukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Tiga capres teratas akan berhadapan dan tiap negara bagian memberikan satu suara. Siapa pun yang terbanyak mendapat suara negara bagian akan memenangkan pemilu. Proses yang sama berlaku juga untuk Wakil Presiden, namun yang melaksanakannya adalah Senat AS.

6.Dapatkah Anda kehilangan suara populer dan memenangkan suara Pemilihan Elektoral?

Ya, seorang kandidat dapat kalah dalam pemilihan populer tapi tetap menang dalam pemungutan suara elektoral. Ini terjadi pada George W. Bush pada tahun 2002, yang dikalahkan Al Gore (yang mendapat 51% suara) dalam pemilihan populer namun menang pemilihan elektoral 271 banding 266.

7. Kapan Pemilihan Elektoral dilaksanakan?

Setiap pemilih elektoral bertemu di hari Senin setelah hari Rabu kedua pada bulan Desember. Mereka memberikan suara, lalu suara tersebut dikirimkan ke Ketua Senat yang membacakannya di depan kedua dewan di Kongres, pada tanggal 6 Januari.

8. Kenapa Pemilihan Elektoral berperan penting?

Pemilihan Elektoral menentukan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat. Sistem pemilihan ini juga membedakan AS dari sistem lain yang pemenangnya ditentukan dengan suara (populer) terbanyak. Proses "pemilihan tidak langsung" ini telah dikiritisi dan ada yang mencoba untuk mereformasinya, namun pihak yang membelanya berargumen bahwa sistem ini menjamin hak negara-negara bagian yang kecil dan merupakan bagian penting dari demokrasi federalis Amerika.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya