Liputan6.com, New York - Bagi beberapa orang, upaya kaum wanita mempercantik diri kadang-kadang dianggap cukup menyiksa atau merusak, misalnya pemakaian sepatu hak tinggi yang menyakitkan kaki, atau meluruskan rambut menggunakan mesin catok yang panas.
Ternyata, prosedur kecantikan tahun 1920-an, 30-an, dan 40-an pun lebih mirip dengan ruang penyiksaan daripada sebuah salon. Misalnya suatu alat yang dikenal sebagai mikrometer kecantikan yang lebih mirip seperti perangkat penyiksaan dari film "Hellraiser".
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Vintage News pada Senin (7/11/2016), alat itu juga dikenal sebagai kalibrator kecantikan dan diciptakan oleh legenda tata rias (make-up) Max Factor. Nama asli pria itu adalah Maksymilian Faktorowicz (1872 - 1938).
Walau tampak menyeramkan, perangkat tersebut membantu mengenali bagian wajah seseorang yang penampilannya perlu dikurangi atau sebaliknya ditambah dengan menggunakan tata rias.
Pria kelahiran 1872 di wilayah yang sekarang berada di Polandia ini mulai bekerja di industri wig (rambut palsu) dan kosmetik sejak masih belia.
Maksymilian Faktorowicz mendirikan Max Factor & Company pada 1909 dan menjual kosmetika sehari-hari sembari meneliti dan mencoba-coba dengan alat-alat baru.
Berbagai eksperimen yang dilakukannya menghantarkan dirinya ke bisnis film dengan make-up inovatif yang dirancang khusus untuk layar lebar, tanpa pengentalan dan penghalusan cat lengket tradisional untuk teater. Ia juga disebut-sebut sebagai pencetus istilah "make-up".
Sementara itu, perangkat Beauty Micrometer itu sendiri seperti alat logam yang mengerikan walaupun dapat dengan tepat mengukur lekukan wajah wanita untuk menentukan caranya riasan diterapkan untuk keperluan pembuatan film.
Tidak lama, ia diminta memberikan konsultasi riasan pribadi untuk bintang-bintang terbesar di Hollywood. Ia pun memasarkan kosmetiknya dengan janji bahwa dengan aplikasi yang benar, wanita manapun bisa meraih tampilan glamor kelas atas.
Alat itu ditempatkan di atas dan sekitar kepala dan wajah menggunakan strip logam yang menyesuaikan dengan ciri-ciri lekukan wajah seseorang. Strip itu kemudian dikencangkan dengan beberapa sekrup sehingga memungkinkan 325 pengaturan. Dengan demikian, operator dapat melakukan pengukuran halus dengan ketepatan hingga 1/1000 inci.
Para penemunya menyatakan bahwa ada dua pengukuran kunci yang mereka cari, yaitu tinggi hidung dan kening haruslah sama dan bahwa mata harus terpisah sejarak lebar satu mata.
Gunanya adalah untuk mendeteksi kekurangan struktur yang tak terlihat kasat mata, tapi bisa dibesarkan dan terlihat pada kamera. Seorang teknisi kemudian menerapkan riasan untuk menutupi masalah tersebut.
Pada 1929, Factor dianugerahi Oscar kehormatan karena kontribusinya dalam pembuatan film. Namun demikian, perangkat itu tidak menjadi populer atau dipakai secara meluas. Diduga, hanya ada satu mikrometer yang masih ada dan dipajang di Hollywood Entertainment Museum.