Liputan6.com, Kabul - Sebuah ledakan mengguncang Bagram Airfield, sebuah pangkalan udara di Afghanistan. Tiga orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam ledakan pada hari Sabtu 12 November 2016 waktu setempat.
"Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan, pun demikian dengan identitas para korban," kata Gubernur Distrik Bagram, Haji Shokoor kepada CNN, Sabtu (12/11/2016).
Baca Juga
Anggota misi NATO di sana mengatakan, ledakan terjadi tak lama setelah pukul 05.30 waktu setempat. Lalu tim medis segera merespons.
Advertisement
Bagram Airfield adalah lapangan terbang yang merupakan pangkalan militer AS terbesar di Afghanistan. Terletak di sebelah kota kuno Bagram, sisi tenggara Charikar di Provinsi Parwan. Sedangkan Bagram terletak lebih dari 30 mil sebelah utara Kabul.
Insiden tersebut terjadi setelah serangkaian serangan baru-baru ini di Afghanistan.
Sebelumnya pada Kamis 10 November, sebuah bom mobil bunuh diri meledak di Konsulat Jerman di Provinsi Balkh, Afghanistan utara.
Monir Ahmad Farhad, seorang juru bicara provinsi mengatakan, empat orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka di Mazar-e-Sharif. Tak ada diplomat Jerman terluka, namun Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pekan lalu, pasukan Afghanistan-AS terlibat pertempuran dengan Taliban di distrik utara Kunduz. Insiden itu menewaskan 30 warga sipil serta dua tentara AS dan 26 militan.
Kematian terjadi akibat mortir Taliban yang juga menewaskan sedikitnya tujuh orang di sebuah pesta pernikahan di provinsi Faryab di Afghanistan utara. Juru bicara polisi Kareem Youresh mengatakan, sedikitnya 13 orang terluka akibat insiden tersebut.
"Seorang wanita Australia diculik oleh orang bersenjata tak dikenal di Kabul," kata polisi Afghanistan Minggu 6 November atas insiden pada Sabtu 5 November malam.