Liputan6.com, Fukuoka - Salah satu bagian jalan di pusat kota Jepang, Fukuoka telah dibuka kembali hanya beberapa hari setelah sinkhole besar menganga di luar stasiun kereta api sibuk. Insiden yang sempat memicu ancaman 'menelan' bangunan di dekatnya.
"Dengan tipe kerja dan efisiensi khas Jepang, pekerja bekerja keras berjibaku dengan waktu dan mengisi bagian jalan yang bolong hanya dalam dua hari," demikian menurut media lokal seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (15/11/2016).
Dalam dua hari, jalan sudah dibuka kembali untuk lalu lintas dan pejalan kaki, tepat pada Selasa pagi waktu setempat. Setelah para pejabat setempat menyatakan jalanan yang diperbaiki dalam kondisi aman.
Advertisement
Jalanan sibuk itu dibuka kembali termasuk untuk perbaikan pipa limbah dan mengganti lampu lalu lintas, serta tiang-tiang yang tertelan ketika sinkhole membuka tak lama setelah pukul 05.00 waktu setempat pada 8 November.
Insiden itu menyebabkan pemadaman listrik dan membuat sinyal telepon terganggu. Saluran gas dan persediaan air juga terkena imbasnya, namun tidak ada laporan korban luka.
Walikota Fukuoka, Soichiro Takashima, mengatakan tanah yang terkena dampak sinkhole sekarang 30 kali lebih kuat dari sebelumnya. Sebuah panel ahli pun akan dibentuk untuk menetapkan penyebab timbulnya sinkhole.
Laporan media lokal mengatakan sinkhole berukuran 30 meter x 27 meter dengan kedalaman 15 meter itu disebabkan oleh pekerjaan konstruksi terkait perpanjangan ke saluran bawah tanah.
Para pekerja di Fukuoka kemudian memenuhi lubang dengan 'ramuan' dari 6.200 meter kubik pasir dan semen. Pekerjaan yang cepat itu memicu pujian di media sosial.
"Aku heran jalan dibuka kembali dalam seminggu!", posting salah satu orang.
"Impressive. Cepat," timpal postingan lainnya.
Kecepatan menakjubkan dari pekerjaan perbaikan membawa kembali kenangan atas upaya membuka kembali jalan yang rusak parah akibat bencana gempa dan tsunami pada 3 Maret 2011.