Hujan Lumpur Hitam Melanda Sebagian China, Pertanda Apa?

Menurut pemerintah setempat, ada sebuah pabrik terbengkalai di Hong Yang Lu yang diduga bertanggungjawab atas hujan lumpur tersebut.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 16 Nov 2016, 13:25 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 13:25 WIB

Liputan6.com, Hangzhou - Warga sebuah kota China terperangah ketika keluar rumah pada Minggu 14 November 2016 pagi. Wilayah mereka sedang dilanda hujan lumpur.

Rumah-rumah, mobil-mobil, jalur pejalan kaki, dan pertanian, semuanya diselimuti lapisan kehitaman, demikian dikutip dari Daily Mail pada Rabu (16/11/2016), merujuk kepada laporan People's Daily Online.

Apa gerangan yang terjadi?

Cuaca yang mencemaskan itu disebabkan oleh pabrik di sana yang tidak sengaja menebarkan bubuk zat kimia ke udara, demikian menurut pejabat setempat.

Sejumlah foto dampak hujan lumpur di Yinongzhen, bagian dari Hangzhou di China timur, diunggah ke dunia maya. Media sosial menampilkan atap-atap rumah, mobil-mobil, dan bangunan-bangunan tertutupi lapisan hitam.

Dalam salah satu gambar, ada lapisan tebal menumpuk di kaca depan sebuah mobil yang parkir di jalan. Tidak jelas siapa yang ada dalam kendaraan itu.

Seorang warga menggunakan jarinya untuk mengusap kaca mobil sehingga jarinya malah berlapis pasta hitam.

Seorang warga bernama Wu menjelaskan kepada wartawan Qianjiang Evening News, "Semua pakaian saya yang tergantung di luar jadi hitam."

Menurut pemerintah setempat, ada sebuah pabrik terbengkalai di Hong Yang Lu yang diduga bertanggungjawab atas hujan lumpur tersebut. (Sumber Qianjiang Evening News)

Seorang warga lain yang lupa membawa payung, seluruh wajah, hidung, dan bahkan bibirnya menghitam. 

Pihak berwenang perlindungan lingkungan telah mengunjungi sejumlah pabrik lokal untuk menyidiki penyebab cuaca tidak biasa itu.

Menurut mereka, ada sebuah pabrik terbengkalai di Hong Yang Lu yang diduga bertanggungjawab atas hujan lumpur tersebut.

Pemerintah setempat mengatakan bahwa pabrik itu menghasilkan biang petroleum sebelum pemerintah menghentikan operasi pada 2011.

Tanggal 14 November pagi, beberapa pekerja pergi ke pabrik untuk mencopot sejumlah perangkat tua yang menghasilkan bahan kimia tersebut.

Selagi dalam proses tersebut, para pekerja tidak sengaja menebarkan bubuk biang petroleum ke udara, demikian menurut pemerintah Yinongzhen. Kemudian angin menghembuskan bubuk itu hingga radius 800 meter.

Menurut pemerintah setempat, ada sebuah pabrik terbengkalai di Hong Yang Lu yang diduga bertanggungjawab atas hujan lumpur tersebut. (Sumber hangzhou.com)

Pejabat setempat menjelaskan kepada Qianjiang Evening News bahwa biang petroleum merupakan produk ikutan pemurnian minyak mentah dan utamanya terdiri dari karbon.

Menurut para pejabat, bubuk itu tidak beracun. Warga hanya perlu mencuci mobil ataupun benda-benda lain yang terlanjur kotor. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya