Bendera Setengah Tiang Korut untuk Fidel Castro

Korea Utara (Korut) menggelar periode berkabung selama tiga hari untuk Fidel Castro.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Nov 2016, 18:44 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 18:44 WIB

Liputan6.com, Tokyo - Tak hanya rakyat Kuba yang berduka kehilangan sang pemimpin, Fidel Castro. Negeri pimpinan Kim Jong-un juga demikian.

Korea Utara (Korut) menggelar periode berkabung selama tiga hari untuk Fidel Castro.

Dilansir dari USA Today, mengutip media resmi setempat, Senin (28/11/2016), Korut memerintahkan bendera di luar bangunan pemerintahan Korut dikibarkan setengah tiang untuk menghormati Castro.

"Pemimpin Korut Kim Jong Un mengirim karangan bunga ke Kedutaan Kuba. Delegasi pejabat senior Korea Utara telah menuju Havana untuk menghadiri upacara mengenang Fidel Castro," demikian Laporan dari Pyongyang.

Menurut kantor berita Jepang yang memonitor media Korea Utara, Castro adalah tokoh politik asing pertama yang harus dihormati sedemikian rupa sejak pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang meninggal pada tahun 2004.

Masa berkabung itu akan berakhir pada hari Rabu, 30 November.

Tak lama setelah menerima berita kematian Castro, kepala parlemen Korut, Kim Yong Nam dan Perdana Menteri Pak Pong Ju mengirim pesan belasungkawa kepada saudara Fidel Castro, Raul yang menjabat sebagai Presiden Kuba sejak 2008.

"Meski Fidel Castro telah meninggal, prestasi yang dilakukan untuk revolusi Kuba dan hubungan persaudaraan antara kedua negara akan tetap untuk selamanya," ucap mereka.

Kuba dan Korut telah mempertahankan hubungan diplomatik sangat dekat. Kedua negara resmi menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1960.

Fidel Castro mengunjungi Korut pada 1986 untuk bertemu dengan Kim Il-sung, pendiri negara itu sekaligus kakek Kim Jong-un.

Pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro meninggal dunia pada usia 90 tahun, setelah kondisi kesehatannya terus menurun sejak 2006 karena penyakit usus kronik yang dideritanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya