Warga New York Minta Melania Trump Pergi dari Kotanya

Sekitar 100 ribu warga New York menolak jika uang pajak yang mereka bayarkan digunakan untuk biaya pengamanan Melania Trump.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 03 Des 2016, 10:33 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 10:33 WIB
Donald Trump dan Melania Trump
Donald Trump dan Melania bersama putra mereka, Barron (foto: PEOPLE)

Liputan6.com, New York - Biasanya, keluarga Presiden Amerika Serikat yang baru akan segera pindah ke Gedung Putih. Namun, itu tak berlaku untuk Melania Trump.

Ia tak akan ikut pindah ke Washington DC setelah  suaminya, Donald Trump, disumpah pada 20 Januari 2017 mendatang.

Alasannya, Melania akan menemani sang putra, Barron, yang melanjutkan sekolahnya di kawasan elite Upper West Side, New York. Namun, tak semuanya setuju dengan langkah ibu negara masa depan Amerika Serikat itu.

Warga New York menandatangani petisi yang meminta Melania Trump pindah ke Washington DC pada Januari mendatang. Setidaknya, sudah ada 100 ribu orang yang membubuhkan tanda tangan.

Alasannya, keputusan Melania tetap tinggal di kota berjuluk Big Apple akan menimbulkan biaya keamanan "selangit" yang pasti akan membebani para wajib pajak.

Setidaknya, biaya keamanan untuk Ibu Negara itu akan membebani para wajib pajak di New York sebesar US$ 1 juta per hari.

Petisi tersebut meminta Gubernur New York, Andrew Cuomo, dan Wali Kota Bill De Blasio menolak biaya keamanan untuk Nyonya Trump, setelah sang suami pindah dari penthouse mewahnya di Trump Tower--gedung pencakar langit 58 lantai di Fifth Avenue, pusat Kota Manhattan.

"Para pembayar pajak di New York menolak untuk membayar US$ 1 juta per hari agar dia (Melania Trump) tetap bisa tinggal di sini," demikian isi petisi tersebut, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (3/12/2016).

Jika keputusan telah terlanjur dibuat, menurut petisi, pembiayaan keamanan tak boleh dibebankan pada pembayar pajak di New York.

"Uang dolar para pembayar pajak di New York bisa digunakan untuk membangun jalan-jalan, sekolah, transportasi umum, sanitasi, lapangan kerja baru, dan pengeluaran lain yang memang harus dibiayai oleh kota ini."

Ditambahkan dalam petisi tersebut, dalam hal-hal itulah seharusnya uang pajak digunakan. "Untuk kota ini dan seluruh rakyatnya, bukan hanya demi satu orang."

Sejak hasil Pilpres AS diumumkan, yang mengakui keunggulan Donald Trump atas Hillary Clinton- yang sesama New Yorker, Trump Tower kerap dijadikan lokasi protes.

Keputusan Melania tak ikut ke Gedung Putih sebelumnya diumumkan oleh tim transisi Trump.

"Melania sangat dekat dengan Barron. Keduanya semakin lekat saat kampanye Donald Trup berlangsung," kata sumber dari tim transisi Trump.

Bagaimana dengan tugasnya sebagai ibu negara?

Sumber lain mengatakan, Melania Trump secara rutin akan bepergian ke Gedung Putih selama diperlukan, tapi fokus utama adalah Barron.

"Melania sangat mendukung suaminya dan siap bertugas sebagai first lady," kata sumber kedua.

Hal tersebut dibenarkan oleh Donald Trump. "Iya, mereka akan tinggal di Trump Tower dan secepatnya setelah selesai sekolah ia akan akan pindah," kata miliarder nyentrik itu seperti dilansir Washington Post.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya