Liputan6.com, Chifeng - Sebuah ledakan terjadi di sebuah tambang batu bara di daerah otonomi Inner Mongolia, China. Insiden yang terjadi pada Sabtu 3 Desember 2016 itu, menewaskan 32 pekerja. Demikian seperti dilaporkan Xinhua.
Dikutip dari CNN, Minggu (4/12/2016), ada 181 orang yang tengah bekerja dalam tambang saat kecelakaan terjadi. 149 orang di antaranya berhasil menyelamatkan diri ke luar tambang.
Baca Juga
Pihak otoritas awalnya melaporkan ada 17 orang tewas dan sejumlah orang terjebak. Namun, kantor berita Xinhua melaporkan, mereka yang terjebak telah tewas.
Advertisement
Ledakan terjadi sekitar siang hari di tambang yang dioperasikan perusahaan Baoma Mining Co. di distrrik Yuanhaoshan, kota Chifeng.
Investigasi terkait ledakan itu masih digelar, namun, Xinhua mengatakan kecelakaan akibat ledakan gas.
Industri pertambangan China telah lama tercatat sebagai pekerjaan mematikan di dunia. Kepala Administrasi Keselamatan Kerja Negara setempat mengatakan, awal tahun ini tengah berjuang keras untuk memperbaiki soal keamanan di tambang.
Pada 1 November lalu, ledakan gas terjadi di tambang batu bara di wilayah Chongqing. 13 pekerja saat itu tewas.
Pada November 2014, sebuah tambang batu bara di China dilaporkan terbakar. Insiden tersebut terjadi di sebelah utara Provinsi Liaoning. Kejadian ini menelan 24 korban jiwa.
China adalah produsen dan konsumen batu bara terbesar di dunia, tetapi baru-baru ini berencana melakukan penutupan lebih dari 1.000 tambang usang. Langkah tersebut sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi kelebihan produksi.