Menhan Malaysia: ISIS Bakal Sebar Teror di Kawasan ASEAN

Kelompok teroris ISIS kini mengalihkan pusat perhatian ke Asia Tenggara.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 19 Des 2016, 09:35 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 09:35 WIB
Menhan Malaysia: ISIS Bakal Sebar Teror di Kawasan ASEAN
Menhan Malaysia, Hishammuddin Hussein: ISIS Bakal Sebar Teror di Kawasan ASEAN (The Star)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kelompok teroris ISIS ditengarai tengah 'putus asa'. Mereka mungkin tengah mencari sasaran teror di kawasan ASEAN dibanding di Timur Tengah. Hal itu dikemukakan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein.

Pendapatnya itu berdasarkan analisis dari petinggi keamanan yang mengatakan bahwa teritoris ISIS di Timur Tengah makin menyusut. Kelompok teroris itu kini mengalihkan pusat perhatian ke Asia Tenggara, baik sebagai pusat komando juga sebagai sasaran teror.

"Abu Sayyaf dan kelompok teroris sudah mendeklarasikan dukungan mereka kepada ISIS," kata Hussein seperti dikutip dari Strait Times, Senin (19/12/2016).

"Jika ISIS sampai kabur dari Irak dan Suriah...lihatlah apa yang terjadi di Aleppo, Mossul dan Raqqa. Saya berharap kerjasama antara negara-negara ASEAN bisa ditingkatkan. Karena ada kemungkinan mereka membangun kekhalifahan di sini," lanjutnya.

Datuk Seri Hishammuddin juga mengatakan, negara-negara Asia Tenggara telah bekerja sama dalam rangka melawan terorisme. Telah ada kerja sama trilateral antara Malaysia, Filipina dan Indonesia.

Awal bulan Ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan kelompok teroris ISIS mulai membangun basis kekuatannya di Asia Tenggara. Wilayah yang dijadikan basis ISIS itu berada di Filipina Selatan.

Hal itu diungkapkan Gatot ketika memberikan sambutannya dalam acara Seminar Nasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme.

Tujuan ISIS membangun basis di Filipina Selatan, Gatot membeberkan, tak lain bertujuan untuk mengincar Indonesia. Gatot juga menambahkan, ISIS tak memiliki ideologi selain ekonomi. Sebab Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.

"Mereka ingin ke Indonesia. Di sini mereka sudah memetakan, ada Poso, Tarakan, dan NTB yang sudah dikenal ada beberapa jaringan radikal," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya