Dubes Malaysia: Simpati Kami untuk Rohingya Tulus

PM Najib dituduh menggunakan krisis Rohingya sebagai pengalihan isu atas krisis politik yang terjadi di dalam negeri Malaysia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Des 2016, 18:40 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 18:40 WIB
Curhatan Dubes Malaysia Tentang Indonesia
Datuk Seri Zahrain mengakui bahwa Malaysia membutuhkan TKI dari Indonesia untuk membina industri perkebunan dan sebagainya, Jakarta, Rabu (14/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mendapat kritikan keras. Ia dituding menggunakan persoalan Rohingya sebagai pengalihan isu atas krisis politik domestik Negeri Jiran.

Najib beberapa waktu lalu diketahui ikut dalam demo mendukung perjuangan masyarakat Rohingya melawan Pemerintah Myanmar.

Salah satu LSM yang menyampaikan kritikan kepada Pemerintah Malaysia adalah Kelompok Masyarakat Koalisi Muslim Myanmar. Mereka mengirimkan surat terbuka kepada partai yang dipimpin Najib, UMNO.

"Kami menemukan bahwa demo tidaklah berguna, ini hanya ditujukan untuk kepentingan politik partai berkuasa di Malaysia," tulis surat terbuka kelompok tersebut.

"Kami menengaskan situasi yang tidak kondusif yang harus ditangani Myanmar, tidak harus diekspos untuk tujuan politik tersendiri," tambah mereka.

Merespons tudingan yang dialamatkan kepada PM Najib, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Zahrain Mohamed Hashim menyatakan semua tuduhan tersebut tak berdasar.

"Simpati kami terhadap permasalahan Rohingya itu tulus, ini masalah nyata bukan masalah yang digunakan untuk kepentingan pribadi, masalah itu harus dibahas," ujar Zahrain di kantor Kedutaan Malaysia, Kamis (22/12/2016).

Bukan cuma sekedar omongan. Kepedulian Malaysia atas masalah Rohingya telah mereka tunjukkan.

Salah satunya, adalah dengan mengirimkan bantuan-bantuan yang dibutuhkan masyarakat Rohingya di pengungsian.

"Kami sudah memberikan bantuan seperti shelter, makanan. Pengiriman itu sedang berjalan," papar Zahrain.

Zahrain menegaskan bantuan yang dikirim tidak hanya dari pemerintah. Namun juga dari beberapa kelompok masyarakat yang juga ikut menyumbang.

"Bantuan ke Myanmar dari Malaysia tak hanya datang dari pemerintah tapi juga dari sejumlah NGO," pungkas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya