Liputan6.com, London - Nubaid Haroon tidak merayakan Natal. Namun, jelang perayaan tersebut, pria muslim berusia 24 tahun itu memutuskan untuk memberikan sedikit kebahagiaan bagi mereka yang terpinggirkan.
Ia membeli berkotak-kotak piza dan mengantarkannya pada mereka yang membutuhkan.
"Seharusnya tak seorang pun merasa sendirian, tak hanya saat Natal," kata Nubaid seperti dikutip dari media Inggris Mirror, Jumat (23/12/2016).
Advertisement
"Namun, aku yakin, rasa kesepian itu kian terasa selama Natal. Sebagai manusia, adalah tanggung jawabku untuk membuat sesama tersenyum."
Aksi Nubaid direkam lewat video. Ia membagi-bagikan makanan hangat kepada para tunawisma.
"Kita semua adalah sesama manusia. Tak ada agama dan ras mengajarkan kebencian. Sebarkan cinta pada sesama...," kata Nubaid.
Tak hanya memberikan makanan, pemuda baik hati tersebut juga menyempatkan diri untuk duduk bersama para tunawisma itu, mendengarkan curahan hati mereka yang terpaksa hidup di jalanan.
Ada Adam yang berjuang keras bangkit dari kesedihan mendalam akibat kehilangan putranya yang berusia 14 tahun.
Atau, Zak, yang berbuat kesalahan besar saat masih remaja dan masih harus membayarnya 15 tahun kemudian.Â
Juga Mark, yang ditinggalkan istrinya setelah pasangan itu hidup bersama selama 8 tahun. "Aku terlantar di jalanan sementara ia merasa hangat di tempat tidurnya," kata tunawisma itu pada Nubaid.
Semua tunawisma yang ada dalam video terlihat menerima kedatangan Nubaid dengan senyuman dan jabat tangan. Tak ada yang curiga dengan wajahnya yang 'Arab'.
"Apa yang ia lakukan membuka mata banyak orang dan memberi pelajaran, agar tidak menghakimi siapapun," demikian ditulis dalam artikel Mirror.
Bukan kali ini saja Nubaid berusaha menyebarkan kasih pada sesama. Musim dingin tahun lalu, ia membagikan selimut pada para tunawisma di tengah kondisi dingin.
Pemuda itu juga pernah menarik perhatian saat membagikan bunga mawar pada sejumlah orang pada Hari Valentine.
Tak hanya pada Natal, selama ini Nubaid juga berusaha melawan prasangka terhadap Islam atau Islamophobia. "Saya seorang muslim. Saya ingin menyebarkan cinta dan perdamaian. Peluk saya," tulisan itu tertera dalam lembaran kardus yang ia bawa untuk menarik perhatian para pengguna jalan.