Liputan6.com, Bato - Topan super Nock-ten atau dikenal dengan Nina menerjang Filipina bertepatan saat Natal. Pusaran angin berkecepatan tinggi itu menghantam Bato, Provinsi Catanduanes, pada pukul 20.00 waktu setempat.
Sebelumya para pejabat telah berupaya mengevakuasi ribuan warga yang bermukim di dataran rendah di sejumlah provinsi Filipina bagian timur.
Baca Juga
Menurut Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA), topan tersebut menghantam wilayah Bicol dan menyebabkan hujan dengan curah sedang hingga lebat.
Advertisement
Joint Typhoon Warning Center (JTWC) melaporkan, Nock-ten telah melemah dan saat ini kecepatan maksimumnya mencapai 240 kilometer per jam (km/jam). Menurut Severe Weather Team topan tersebut masuk ke dalam kategori 4--kedua tertinggi dalam skala Saffri-Simpson.
Sementara itu, Provinsi Catanduanes dan Albay menetapkan status 'darurat bencana'.
Topan tersebut diperkirakan akan melintasi Provinsi Camarines Sur, Camarines Norte, Quezon Selatan, Laguna, Batangas dan Cavite. Diperkirakan, badai telah bergerak ke arah barat dengan kecepatan 15 km/jam.
Badan Manajemen dan Penanggulangan Risko Bencana Nasional melaporkan, 11.476 penumpang, lebih dari 1.000 kapal kargo, dan puluhan kapal lainnya terdampar di sejumlah pelabuhan di wilayah tersebut.
Menurut laporan PASAGA, diperkirakan akan terdapat gelombang setinggi 2,5 meter di daerah pesisir, seperti Camarines Sur, Camarines Norte, Albay, Sorsogon dan Catanduanes.
Para peramal cuaca memperingatkan bahwa badai dapat menyebabkan hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah di seluruh Filipina, termasuk ibu kota Manila.
Muncul juga kekhawatiran bahwa Nock-ten berpotensi membawa banjir ke Manila, yang merupakan salah satu kota terpadat, saat liburan akhir pekan.
Pusat peringatan topan memproyeksikan, Nock-ten secara bertahap akan melemah saat mulai berinteraksi dengan tanah. Namun badan tersebut memperingatkan bahwa hal itu masih bisa mempertahankan intensitas topan.
Gubernur Camarines Sur, Miguel Villafuerte, memposting dalam akun Twitter-nya bahwa evakuasi hampir 50.000 warga telah dijadwalkan pada pukul 19.00 waktu setempat.
Sebagai upaya untuk mendorong warga menuju tempat penampungan pada saat Natal, Villafuerte berjanji untuk menghindangkan makanan tradisional lechon (babi panggang) jika mereka pergi ke pusat-pusat evakuasi.
Sejumlah topan dahsyat telah menghantam Filipina dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah Topan Haiyan pada 2013 yang dinggap sebagai badai terkuat yang pernah menerjang daratan.
Topan tersebut menewaskan lebih dari 6.000 orang dan membuat hampir 4 juta orang meninggalkan rumah mereka.
Saksikan juga video berikut ini: