Liputan6.com, Wina - Austria memiliki kuliner khas saat musim dingin dan perayaan Natal. Jajanan ini bisa Anda temukan di Christkindlmarkt atau Pasar Natal yang tersebar di berbagai tempat di ibu kota negeri itu.
Saat mengunjungi salah satu Christkindlmarkt terbesar dan tertua di kota Wina, yakni Wiener Christkindlmarkt Rathaus, 25 Desember 2016, Liputan6.com mencoba mencicipi beberapa jajanan yang paling digemari warga setempat dan juga wisatawan asing.
Baca Juga
Berikut 3 jajanan khas Natal dari Austria yang patut Anda coba kala berkunjung:
Advertisement
Roti Langos
Jajanan ini hanya ada saat musim dingin atau sejak dibukanya Pasar Natal mulai pertengahan November hingga awal tahun.
Bentuknya mirip opak khas Jawa Barat, datar dan melingkar. Namun, Langos bukan sejenis kerupuk, melainkan roti dari terigu, pengembang roti, garam, dan bawang putih.
Roti ini disajikan setelah melalui digoreng selama beberapa menit. Setelah matang atau kering, Langos diolesi bumbu bawang putih yang telah diblender.
Ukuran dan harga Langos bervariasi. Namun, rata-rata diameter langos sebesar piring makan. Harga yang ditawarkan mulai dari 2,5 euro hingga 3 euro (Rp 35 ribu hingga Rp 45 Ribu).
Jajanan ini pertama kali diperjualbelikan pada awal Abad ke-15, saat Austria masih berstatus kerajaan Austro-Hungaria.
Adalah Hungaria yang memunculkan kuliner roti goreng ini pada saat itu. Langos tidak hanya popular di Austria dan Hungaria, negara-negara tetangga seperti Republik Ceko, Slowakia, Serbia, dan Krosia juga menjadikan jajanan ini sebagai kulinari khas rakyat.
Advertisement
Sup Suppe im Brotteig
Tidak seperti Langos yang merupakan makanan tradisional sejak era kerajaan, Suppe im Brotteig atau sup di dalam roti ini tergolong baru ramai disajikan di Christkindlmarkt di Austria sejak beberapa tahun terakhir. Yang menarik dari jajanan ini adalah penyajian variasi sup yang menggunakan roti sebagai wadahnya.
Variasi sup yang disajikan antara lain, sup labu kuning, gulasch suppe atau sup daging, sup krim bawang putih, dan sup mie telor keju dan bawang goreng. Yang pasti, jajanan ini bakal mengusir rasa lapar yang selalu menghantui perut kita saat suhu dingin menusuk tulang.
Harga yang ditawarkan untuk seluruh tipe sup adalah Euro 6 atau Rp 90 ribu. Hanya, gulasch suppe yang dibanderol sedikit lebih mahal, yakni Euro 6,5 (Rp 100 ribu).
Liputan6.com menjajal sajian gulasch suppe yang merupakan sup tomat bercampur daging sapi dan kentang.
Bagi Anda yang beragama Islam, diwajibkan untuk bertanya lebih dahulu apakah daging yang disajikan adalah daging sapi atau babi.
Biasanya, gulasch suppe menggunakan daging babi sebagai campurannya. Namun, di kios Christkindlmarkt Rathaus ini, sang pelayanan dengan tegas mengatakan, "adonannya dari daging sapi".
Punch dan Gluehwien
Dua minuman ini sangat cocok dengan kondisi cuaca Austria yang begitu dingin dan menusuk saat bulan Desember. Minuman ini menjadi favorit warga, lantaran bisa menghangatkan tubuh. Harga yang ditawarkan juga cukup murah, yakni 3 euro (Rp 45 ribu) untuk segelas Punch dan 4 euro (Rp 60 ribu) untuk satu gelas Gluehwien.
Punch merupakan sari buah yang dipanaskan.
Untuk menambah cita rasa dan kehangatan, minuman ini dicampur dengan anggur merah. Namun bagi pelanggan yang tidak meminum minuman beralkohol, Punch bisa dipesan tanpa campuran anggur merah.
Ada juga Punch untuk kalangan anak-anak.
Sama halnya dengan Punch, Gluehwien juga disajikan dalam kondisi panas. Bedanya, minuman ini 100 persen murni anggur merah. Minuman ini paling diburu pelanggan mengingat suhu dingin yang mencapai minus 5 derajat, minuman ini dijamin bisa menghangatkan suhu tubuh serta menangkal rasa dingin yang menyelimuti saat tengah santai di kios-kios Christkindlmarkt.
Dua minuman ini juga populer di negara-negara tetangga seperti Hungaria, Slowakia, Ceko, Jerman, Serbia dan Kroasia.
Â
Advertisement