Pengamanan Perwakilan RI di Australia Ditingkatkan, Ada Apa?

Kemlu lakukan peningkatan keamanan untuk KBRI dan KJRI yang ada di Australia. Apakah terkait OPM?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Jan 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 19:00 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir (Foto: Andreas Gerry)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri meradang atas pengibaran bendera bintang kejora di KJRI Melbourne. Langkah preventif diambil agar insiden serupa tidak terulang.

"Peningkatan keamanan untuk KBRI dan KJRI kita yang ada di Australia sudah ditingkatkan," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Selasa (10/1/2017).

Pengetatan, kata pria yang kerap disapa Tata, dilakukan dengan beberapa cara. Termasuk peninjauan cara kerja keamanan di semua perwakilan.

"Tentunya di internal kita kita setiap tahun melakukan evaluasi terhadap keamanan di seluruh perwakilan baik fisik dan lainnya selalu kita review," paparnya.

Terkait perburuan pelaku, Kemlu menaruh kepercayaan terhadap aparat keamanan Australia. Namun, ia berharap pelaku bisa diciduk dalam waktu dekat.

Pasalnya, pelaku telah melakukan tindakan kriminal yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Australia dan juga internasional.

"Apa pun motivasinya tak bisa dibenarkan karena sudah melakukan tindakan kriminal sudah tak lagi penting motif dia. Yang kita uber tindak kriminal dia," jelas Tata.

Terkait dugaan pelaku sengaja mengambil kesempatan untuk melakukan aksi kriminal saat RI tengah membekukan kerjasama militernya dengan Australia, Tata meyakini perkiraan itu tak tepat.

Penyebabnya jelas, yaitu karena tindakan pengibaran bendara bintang kejora adalah tindakan kriminal yang tak bisa dikaitkan dengan permasalahan teknis antara Militer Indonesia dan [Australia]( 2820571 "").

"Kalau kemarin terjadi karena ada perbedaan pandangan antara pihak personal dan operasional mereka tidak ada terkait hubungan, pure tindakan kriminal kalau kriminal kan siapa saja bisa lakukan tanpa ada motivasinya," ungkap Tata.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya