3 Tahun Tak Ditemukan, Pencarian MH370 Resmi Ditangguhkan

Keluarga korban MH370 menyebut penghentian pencarian itu tidak bertanggung jawab.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 17 Jan 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 18:00 WIB
20150806-Puing MH370 Terkonfirmasi, Keluarga Minta Pencarian Dilanjutkan-China
Salah satu keluarga penumpang MH370 membawa poster saat menggelar aksi di depan kantor Malaysia Airlines, Beijing, China, Kamis (6/8). Pemerintah Malaysia telah resmi menyatakan puing pesawat di Pulau Reunion adalah bagian dari MH370. (REUTERS/Jason Lee)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang menghilang tiga tahun lalu bersama 239 orang di dalamnya ditangguhkan.

"Keputusan itu diambil dengan penuh rasa sedih, setelah pencarian sia-sia di area lebih dari 120.000 km persegi (46.300 mil) di Samudera Hindia," kata pihak Australia, Malaysia, dan China dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari

BBC

, Selasa (17/1/2017).

Keluarga korban menyebut tindakan itu "tidak bertanggung jawab". Mereka pun meminta mempertimbangkan kembali upaya penangguhan pencarian tersebut.

Penerbangan MH370 raib dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur pada 8 Maret 2014. Sejauh ini hanya tujuh dari 20 puing yang ditemukan, dan telah diidentifikasi kemungkinan milik Boeing 777 nahas itu.

Sebuah laporan di November 2016 mengatakan, pesawat mungkin naik ke ketinggian tertentu dan terbang menukik ke Samudera Hindia.

"Sementara penelitian ilmiah gabungan terus menganalisis area kemungkinan jatuhnya pesawat, untuk saat ini tidak ada informasi baru telah ditemukan untuk menentukan lokasi spesifik dari kapal terbang itu," ujar pihak berwenang.

"Kami tetap berharap bahwa informasi baru akan datang dan menjadi petunjuk, bahwa di beberapa titik di masa depan pesawat bisa ditemukan".

Kendati demikian,

Voice370, 

kelompok pendukung keluarga MH370, mengatakan pencarian harus terus dilakukan dan diperluas ke area 25.000 km persegi ke arah utara dari tempat pencarian saat ini.

Wilayah yang direkomendasikan oleh sebuah laporan yang dirilis oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia Desember 2016 lalu.

"...Menghentikan pencarian pada tahap ini merupakan tindakan tak bertanggung jawab, dan mengesampingkan fakta ada kekurangan data, alat dan rekomendasi dari berbagai ahli resmi dan otoritas terkait."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya