Bangun Dialog Umat Islam-Buddha, RI Kirim Tim ke Myanmar

RI Berencana mengirim tim interfaith dialog ke Myanmar membantu membangun kepercayaan pada akar rumput antara komunitas Buddha dan Islam.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 20 Jan 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 13:40 WIB
Banner Infografis Rohingnya
Pertikaian antar etnis dan militer di wilayah Rakhine terus berlanjut (liputan6.com/deisy)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi ketua delegasi Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Malaysia. Konferensi ini dilakukan demi mencari solusi masalah di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan kembali keprihatinan Indonesia atas kondisi di[ Rakhine]( 2776517 ""). Di depan Menlu negara-negara OKI, mantan Dubes RI untuk Belanda ini menegaskan, pentingnya Pemerintah Myanmar untuk terus menghormati dan melindungi HAM bagi semua komunitas di Rakhine State.

"Hanya dengan mengambil langkah konstruktif dan inklusif, OKI dapat berkontribusi dalam membuat situasi di Rakhine State lebih baik," ucap Retno dalam keterangan pers kepada Liputan6.com.

Di depan Menlu OKI, Retno menjabarkan langkah yang sudah dilakukan Indonesia dalam membantu penyelesaian masalah di Rakhine.

Kendati sudah banyak langkah, Retno mengatakan, Indonesia tidak akan berhenti membantu Myanmar. Sudah ada beberapa rencana yang akan dilakukan RI.

Salah satunya rencana mengirimkan tim interfaith dialog. Tim tersebut diharapkan dapat membantu membangun kepercayaan pada akar rumput antara komunitas Buddha dan Islam di Rakhine.

"Indonesia telah memilih untuk mengambil langkah-langkah konstruktif dan inklusif untuk membantu Pemerintah Myanmar membuat situasi di Rakhine State lebih baik, termasuk bagi komunitas Muslim minoritas," ucap dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan Menlu Retno setelah menghadiri Pertemuan OKI akan langsung terbang ke Myanmar.

"Ke Myanmar untuk kunjungan kerja pada 20-22 Januari," sebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam press briefing mingguan Kemlu, Rabu 18 Januari lalu.

Menambahkan pernyataan Arrmanatha, Staf Ahli Bidang Kelembagaan Kemlu Salman Al-Farisi menjelaskan, setibanya di Rakhine, Retno akan menyerahkan bantuan dari Indonesia kepada warga wilayah tersebut. Bantuan tersebut telah dikirim pada akhir Desember lalu.

"Pada 29 Desember, presiden telah melepas 10 kontainer bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Rakhine, bahan pangan dan sarung yang Insya Allah sampai hari ini," sebut Salman.

"Nanti, pada 21 Januari Menlu akan menyerahkan bantuan, yang nantinya akan diterima Menteri Sosial Myanmar dan Chief Minister Rakhine," imbuhnya.

Tidak hanya menyerahkan bantuan, Retno juga akan meresmikan sekolah Indonesia di Rakhine. Pembangunan sekolah ini merupakan bentuk pemberian bantuan peningkatan kapasitas bagi Myanmar.

"Ada dua sekolah yang akan diresmikan Menlu," jelas Salman.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya