Kisah Kerangka Berpelukan yang Dijuluki Romeo dan Juliet

Dua buah kerangka manusia yang sedang berpelukan ditemukan pada 2007. Orang-orang mengaitkan penemuan itu dengan kisah Romeo dan Juliet.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Jan 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2017, 18:36 WIB
Kerangka berpelukan
Kerangka berpelukan yang dijuluki The Lovers of Vadaro. (Amazing Facts and Mysteries)

Liputan6.com, Mantua - Dua buah kerangka manusia yang dijuluki "Lovers of Vadaro" atau dikenal sebagai Romeo dan Juliet prasejarah ditemukan oleh sebuah tim arkeolog pada tahun 2007 di di Italia. Dua pemilik kerangka tersebut diyakini meninggal ketika menatap mata satu sama lain dan saling berpelukan.

Dikutip dari Ancient Origins, Minggu (22/1/2017), selama 6.000 tahun kerangka pasangan muda itu tak diketahui keberadaannya. Kerangka itu baru ditemukan sepuluh tahun lalu, ketika makam mereka ditemukan di dekat Mantua, Lombardy.

Diekskavasi di desa Valdaro, tim arkeolog yang dipimpin oleh Elena Marisa Menotti menemukan kerangka tersebut: seorang laki-laki dan perempuan muda yang diyakini berusia sekitar 20-an, saling menatap, tangan dan kaki mereka terjalin seakan mereka sedang berpelukan.

Lebih menakjubkan lagi, pemakaman ganda di Zaman Batu bukan merupakan hal umum dan posisi pasangan itu juga sangat unik. Kerangka itu juga satu-satunya pemakaman ganda yang telah ditemukan di Italia Utara hingga saat ini.

Ketika pasangan itu ditemukan, foto mereka disebar di media seluruh dunia. Terlebih penemuan itu terjadi di dekat Hari Valentine.

Para sejarawan tak dapat menentukan bagaimana pasangan itu meninggal. Namun dalam anggapan populer mereka telah menjadi simbol Romeo dan Juliet dari Zaman Prasejarah, kekasih bernasib sial yang memutuskan untuk bunuh diri.

Teori tersebut didukung oleh fakta dengan ditemukannya fosil tersebut di Mantua, 40 kilometer dari Verona, kota yang dikisahkan Shakespeare dalam maha karya yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 1597 tersebut.

Kerangka pasangan Zaman Batu ditemukan sedang menatap satu sama lain. (Dagmar Hollmann)

Namun penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa kerangkat tersebut tak memiliki tanda-tanda kematian akibat bunuh diri.

Di samping cerita romantis yang menyelimuti kerangka tersebut, penemuan itu menjadi salah satu penemuan paling luar biasa dalam arkeologi Zaman Batu.

"Saya sangat senang terhadap penemuan ini. Saya telah terlibat di banyak ekskavasi di seluruh Italia, tetapi tidak ada yang menggembirakan seperti ini," ujar Menotti.

"Saya sudah melakukan ekskavasi di Pompeii, semua situs terkenal. Tapi saya belum pernah merasa seperti ini karena ini merupakan sebuah penemuan yang istimewa," kata perempuan yang telah berkecimpung di bidang arkelogi selama 25 tahun itu.

Meski itu bukan satu-satunya makam Zaman Batu yang terdiri dari dua orang, namun posisi pasangan tersebut membuatnya istimewa. Setelah melakukan pemeriksaan awal, pasangan tersebut tak hanya berusia muda, tetapi juga memiliki tinggi badan yang pendek, yakni masing-masing 158 sentimeter.

Peneliti juga berspekulasi, 5.000 tahun yang lalu daerah sekitar Mantua adalah rawa yang saling silang dengan sungai. Lingkungan tersebut membuat kerangka terawetkan dengan baik.

Meski misteri kematian mereka belum terpecahkan, banyak orang dari seluruh dunia khusus berpergian ke Italia untuk melihat secara langsung pasangan romantis paling kuno tersebut.

Kerangka berpelukan tersebut pertama kali ditampilkan di depan umum pada September 2011 dan saat ini bisa dilihat di Archaeological Museum of Mantua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya