Senat Setujui Eks CEO Exxon Mobil Jadi Menlu AS

Rex Tillerson memenangi suara dukungan dari Senate Foreign Relations Committee untuk memilihnya menjadi menteri luar negeri AS.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 24 Jan 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 08:42 WIB
Eks CEO Exxon Mobil Resmi Jadi Menlu AS
Rex Tillerson, Eks CEO Exxon Mobil Resmi Jadi Menlu AS (JIM WATSON / AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan CEO ExxonMobil, Rex Tillerson memenangi suara dukungan dari Senate Foreign Relations Committee untuk memilihnya menjadi menteri luar negeri AS

Suara yang ia peroleh 11-10 yang membuatnya mendapat dukungan penuh dari Senat. Selama sidang konfirmasi, Tillerson telah menghadapi pertanyaan tentang hubungan dekat ke Rusia dan apakah pengalaman bisnisnya bisa diterjemahkan ke dalam keterampilan diplomatik.

Senator Marco Rubio orang yang selama ini mengatakan 'tidak', menyuarakan keprihatinannya atas pandangan Tillerson terhadap Rusia dan hak asasi manusia.

Namun, senator Partai Republik untuk Florida mengatakan ia mendukung nominasi itu. Dikutip dari CNN, Senin (24/1/2017), jika Rubio memilih 'No', hal itu bisa menghentikan Tillerson, meskipun para pemimpin Grand Old Party tetap akan mempertahankan Tillerson dan memindahakn ke pos yang lain.

Selama pemungutan suara, Rubio mengatakan dia masih memiliki keraguan tentang Tillerson, namun memutuskan untuk berubah.

"Melihat ketidakpastian atas kebijakan luar negeri kita, akan sangat tidak bijak jika menambah masalah dan kontroversi saja," kata Rubio.

Sementara, ketua komite dari Partai Republik, Roberct Corker mengatakan, "diplomasi adalah komponen penting di pekerjaan Tillerson saat ia menjabat di ExxonMobil dengan kepiawaiannya bernegosiasi di seluruh dunia."

Namun, demikian Partai Demokrat memiliki serangkaian kekhawatiran. Antara lain sikap Tillerson dengan Rusia dan hak asasi manusia.

Senator Robert Menendez dari New Jersey , mengatakan ia merasa terganggu oleh jawaban Tillerson tentang pelanggaran hak asasi manusia ExxonMobil di Filipina, dan Saudi Arabia.

Atas pertanyaan itu, Tillerson menolak menjawab dengan dalih ia meminta informasi lebih lanjut sebelum berkomentar.

"Jika saya memilih tegas untuk calon, saya butuh jawaban yang jujur ​​dan transparan," kata Menendez. "Saya merasa tak mendapatkan jawaban itu dari Tillerson."

Menendez juga kembali ke fokus pertanyaan kepada Tillerson selama sidang pekan lalu, mengatakan bahwa "sangat merepotkan bahwa Tillerson dan Presiden Trump bahkan tidak membahas secara spesifik kebijakan Rusia mereka."

Apalagi Tillerson juga menjawab, ia tak tahu bahwa ExxonMobil telah melobi Rusia --padahal tengah diberi sanksi di masa pemerintahan Obama-- saat ia mengepalai perusahaan itu.

Pada Desember 2016, Presiden Donald Trump mengonfirmasi kabar bahwa ia menunjuk CEO Exxon Mobil, Rex Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri AS. Ia memuji Tillerson (64) sebagai "pemimpin dan pengambil keputusan ulung dalam dunia bisnis".

"Karier Rex Tillerson adalah wujud dari American dream--mimpi Amerika," kata Trump seperti dikutip dari BBC.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya