Liputan6.com, Abuja - Sebagian orang mungkin mengenal atau bahkan masih ingat akan kisah seorang anak berusia dua tahun asal Nigeria yang ditelantarkan oleh keluarganya karena dikira penyihir.
Bocah itu ditemukan dalam kondisi mengkhawatirkan oleh perempuan Denmark bernama Anja Ringgeren Loven di pinggir jalan pada Januari 2016.
Baca Juga
Loven kemudian memberi minum dan makan anak kecil yang ia beri nama Hope itu. Sebuah potret pun mengabadikan momen yang memilukan tersebut.
Advertisement
Satu tahun sejak foto Loven yang memberi minum Hope viral di media, kini perempuan tersebut membuat foto serupa. Tapi kali ini kondisi bocah itu telah berbeda.
"Pada 30 Januari 2016, aku melakukan misi penyelamatan dengan David Emmanuel Umem, Nsidibe Orok, dan tim Nigeria kami," tulis Loven di Facebooknya.
"Sebuah misi penyelamatan yang menjadi viral, dan hari ini tepat satu tahun yang lalu, dunia mengenal seorang bocah kecil bernama Hope."
"Minggu ini Hope akan mulai sekolah," imbuh Loven.
Foto yang baru saja diunggahnya itu sangat kontras dengan potret yang diambil satu tahun lalu. Hingga saat ini foto tersebut telah dibagikan lebih dari 27.000 kali.
Loven dan suaminya, David Emmanuel Umem, mengelola sebuah panti asuhan African Children’s Aid Education and Development Foundation (ACAEDF) di Nigeria. Tempat itu dikhususkan untuk anak-anak yang telah ditinggalkan oleh keluarganya karena dicap sebagai penyihir.
Dikutip dari Independent, Minggu (5/2/2017), keduanya mulai merawat Hope yang mereka temukan pada 30 Januari 2016. Kala itu Hope sangat kurus, dipenuhi cacing, dan menderita hipospadia--keabnormalan pada saluran kemih dan penis.
Oleh majalah asal Jerman, OOOM, Loven disebut sebagai "sosok paling menginspirasi tahun 2016", mengalahkan Paus Fransiskus dan Barack Obama.
"Ketika kita melihat anak kelaparan, ia bertindak seperti manusia dan menjadi inspirasi bagi jutaan orang. Upaya berkelanjutannya untuk membantu anak-anak terlantar di Nigeria memberi kita harapan dan mendorong kita untuk mengikutinya," ujar editor in chief OOOM, Georg Kindel.