Liputan6.com, Zhejiang - Saking banyaknya anggota keluarga di China ini, 500 orang, sesi foto satu klan tersebut dilakukan menggunakan cara tak biasa: pakai drone.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (8/2/2017), drone tersebut harus mengudara cukup jauh untuk mendapatkan gambar satu klan itu.
Baca Juga
Rupanya butuh lebih dua tahun bagi keluarga Ren untuk mengkoordinasikan aksi mengesankan, yang berlangsung dekat dengan kota leluhur mereka di Provinsi Zhejiang.
Advertisement
Dalam gambar yang beredar di dunia maya, terlihat generasi berbeda berdiri di setiap tanjakan batu. Foto tersebut diambil di depan sebuah latar belakang batuan basal, di mana desa keluarga asli Ren berasal.
Generasi tersebut terlihat mengular ke bawah lereng bukit. Tak sedikit para pengguna jalan yang mengabadikan kegiatan unik keluarga tersebut.
Sebanyak 500 anggota keluarga Dinasti Ren adalah generasi ke-25 sampai yang ke-31.
Banyak dari mereka yang tersebar di seluruh negeri. Beberapa berada di Beijing, Shanghai, Xinjiang, dan bahkan di seluruh Selat Taiwan.
Kerabat itu dipertemukan oleh sebuah proyek untuk memperbarui silsilah keluarga mereka. Butuh waktu lebih dari 30 menit untuk mengambil posisi mereka agar terpantau kamera drone.
"Kami butuh 2,5 tahun untuk menyelesaikan pohon keluarga baru. Selama Festival Musim Semi, kami ingin mengumpulkan semua anggota keluarga sehingga mereka mengenal nenek moyangnya," komentar Ren Tuanjie -- salah satu penyelenggara utama acara ini -- kepada China.org.Â
Di Festival Musim Semi China, acara tahunan itu, orang-orang kerap membawa anggota keluarganya. Banyak dari mereka melakukan sesi foto dalam rangka memperingati momen tersebut.
Upaya Ren melakukan sesi foto itu banjir pujian pengguna internet, setelah gambarnya beredar di dunia maya.
China bergerak menuju modernitas, tetapi akar orang-orang Tionghoa di tanah air mereka tidak pernah hilang.
"Di mana pun mereka pergi, keturunan dari satu keluarga selalu punya alasan yang menyatukan mereka. "
Ren memperkirakan bahwa lebih dari 1.000 orang dari tujuh generasi keluarganya masih hidup. Mungkin tahun depan foto keluarga akan lebih ramai dari kali ini.