Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste Xanana Gusmao melakukan lawatan resmi ke Indonesia. Di Jakarta, mantan presiden negara tersebut membicarakan masalah perbatasan.
Pembahasan tersebut dilakukan Xanana bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantor Kemenko Polhukam.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini menghasilkan beberapa kesepahaman. Diyakini, hasil tersebut merupakan hal terbaik yang dapat dihasilkan di saat ini.
"Dua pihak sepakat untuk membentuk senior official consultation satu grup kecil yang akan bicara lebih teknis antara kesapahaman belum kesepakatan, kesepahaman kita untuk menyelesaikan dua titik batas darat, Noel Besi dan Citrana itu," ucap Wiranto di kantor Kemenko Polhumkam, Senin (13/2/2017).
Baca Juga
"Kita akan selesaikan dengan cara yang kita pahami bersama, ini merupakan satu kemajuan dari penyelesaian yang lalu kita sudah tentukan membentuk tim kecil itu," jelas dia.
Nantinya tim tersebut akan melakukan pertemuan dan perundingan khusus di Bali, pada 10 Maret mendatang. Pertemuan tersebut ditujukan membicarakan detail dari perundingan batas negara ini.
"Kita kasih batas waktu (kepada tim senior official consultation group) setelah itu lapor pada kita lalu kita akan selesaikan secara bilateral," jelas mantan Ketua Umum Partai Hanura tersebut.
Noel Besi dan Citrana merupakan titik perbatasan RI-Timor Leste yang belum mencapai kesepakatan untuk diselesaikan permasalahannya.
Pada pertemuan dengan Komisi I DPR 9 Febuari 2016 lalu, Menteri Luar Negeri mengatakan, sebenarnya sebagian besar perbatasan RI dan Timor Leste sudah diselesaikan kesepakatannya.
"98% Masalah perbatasan dengan Timor Leste sudah selesai. Hanya tinggal 2% yang belum," ucap Retno di ruang rapat Komisi I DPR, Selasa Februari 2016 lalu.
"(Penyelesaian perbatasan di 2 wilayah Noel Besi dan Citrana) ini memang cukup pelik," sebut mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut.
Meski pelik, Retno memastikan hal tersebut bukan berarti tak akan selesai. Bahkan, dia optimistis persoalan ini dapat selesai dalam waktu dekat.
Pernyataan ini disampaikan Retno didasari alasan tepat. Sebab, sudah ada niatan dari Indonesia dan Timor Leste untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Sudah ada komitmen tinggi dari kedua negara untuk mempercepat semua negosiasi perbatasan (dengan Timor Leste) baik darat mau pun maritim," pungkas Retno.
Advertisement