Perang ISIS di Irak Hanya Sisakan 2 Hewan di Kebun Binatang Mosul

Kebun binatang ini digunakan oleh ISIS sebagai lahan pertempuran dengan tentara pemerintah Irak.

oleh Jeannette Kifli diperbarui 13 Feb 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 16:02 WIB
Dua binatang yang bertahan di kebun binatang Mosul, Nour Park. (Express.co.uk)
Dua binatang yang bertahan di kebun binatang Mosul, Nour Park. (Express.co.uk)

Liputan6.com, Mosul - Tempat ini dulunya dikenal sebagai rumah bagi binatang eksotis dan burung tropis. Tapi kini tak lagi, sejak pertempuran yang terjadi antara pasukan pemerintah Irak dan kelompok ISIS yang menghancurkan Kebun Binatang Nour Park di Mosul.

Beruang dan singa, mereka adalah dua hewan yang tersisa dan ditemukan di Nour Park. Mereka sekarang dirawat oleh Organisasi Perlindungan Hak Hewan Kurdistan.

Kebun binatang ini digunakan oleh ISIS sebagai lahan pertempuran dengan tentara pemerintah Irak.

Sejak tiga bulan pertama pertempuran tersebut terjadi, hewan-hewan di kebun binatang Mosul tewas terkena pecahan peluru. Ada juga yang melarikan diri dan tewas kelaparan.

"Hewan-hewan di sini mengalami masa-masa sulit seperti kami. Mereka ketakutan seperti kami, terluka seperti kami, dan terbunuh seperti kami. Biasanya kami membersihkan kandang setiap hari dan dokter hewan mengunjungi seminggu sekali, namum ketika perang ini terjadi, kami tak dapat datang ke sini," kata Huther, penjaga Kebun binatang Mosul, dikutip dari Daily Mail, Senin (13/02/2017).

"Yang pertama karena ISIS, kami takut dengan pertempuran. Setiap hari ada bom, tembakan mortir dan drone," imbuh pria 25 tahun itu. 

Seorang pedagang daging di Mosul memberikan makan untuk singa. Sedangkan anak-anak berkunjung secara rutin, untuk memberikan makanan buahan-buahan seperti apel dan sayuran kepada beruang.

Awalnya sepasang beruang selamat dengan menyantap tiga anaknya sendiri, tetapi satunya meninggal setelah diserang oleh singa.

Sebelumnya, taman ini sangat indah dan banyak sekali pengunjung. Saya menginvestasikan uang sebanyak 250 juta dinar Irak atau sekitar Rp 2,82 miliar untuk merawat taman ini. Namun gara-gara perang, taman ini hancur dalam hitungan beberapa bulan," tutur Abu Umar selaku manajer Taman Mumtaz Nour Park.

"Kami betul-betul membutuhkan dokter hewan dan mungkin relawan hewan untuk datang dan membantu kedua hewan ini," tambahnya.

Abu Umar juga berharap adanya bantuan, untuk melindungi anak-anak yang bermain ditaman dari tembakan rudal.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya