Ini Racun Mematikan yang Menewaskan Kakak Tiri Kim Jong-un?

Otoritas Malaysia telah selesai melakukan autopsi jenazah kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, yang tewas akibat serangan racun.

oleh Citra Dewi diperbarui 17 Feb 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 14:40 WIB
Ini Racun Mematikan yang Menewaskan Kakak Tiri Kim Jong-un?
Ini Racun Mematikan yang Menewaskan Kakak Tiri Kim Jong-un? (Facebook Kim Jong Nam)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia telah selesai melakukan autopsi jenazah kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Pria berusia 45 tahun itu tewas dalam sebuah serangan beracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Kepala Intelijen Korea Selatan mengatakan, serangan itu dilakukan oleh agen perempuan yang dikirim Korea Selatan. Untuk melancarkan aksinya, perempuan tersebut menyemprotkan racun mematikan ke wajah Kim Jong-nam.

Dikutip dari Straits Times, Jumat (17/2/2017), risin dan tetrodoxin merupakan racun yang diduga digunakan dalam serangan itu. Risin merupakan zat kimia yang dapat ditemukan di pohon jarak dan efeknya bekerja secara lambat.

Sementara itu tetrodotoxin merupakan zat mematikan yang terdapat di ikan fugu. Zat tersebut dikenal dapat melumpuhkan dan membunuh korbannya dalam waktu singkat.

Risin merupakan racun alami yang dapat ditemukan di bibit tanaman jarak dan thallium (racun tikus). Zat tersebut dikenal karena sifat membunuh mereka.

Arsenik menyebabkan korbannya mati perlahan dan sengsara. Sementara strychnine merupakan zat alkaloid yang menyerang saraf tulang belakang. Orang yang diracun menggunakan strychnine mengalami kejang tubuh ekstrem dan kegagalan pernapasan.

Menurut ahli forensik dan penasihat Departemen Kehakiman Thailand, Porntip Rojanasunan, sianida merupakan pembunuh tercepat dan mudah untuk dideteksi karena gejalanya muncul di seluruh tubuh.

Menurut dia, darah korban yang berubah menjadi cerah saat dilakukan postmortem merupakan tanda-tanda keracunan sianida.

Zat kimia lain seperti potassium dapat menyebabkan aritmia secara ekstrem dan menyebabkan serangan jantung dengan cepat.

Racun yang bereaksi secara lambat memungkinkan pelakunya beranjak pergi dari TKP dengan tidak terdeteksi. Menurut Porntip, senyawa kimia sulit untuk dibawa. Beberapa di antaranya banyak meninggalkan residu. Bau atau warnanya membuat mereka sulit untuk disembunyikan.

Sejak zaman Yunani kuno, mata-mata Uni Soviet, dan mungkin kini agen Korea Utara, racun memiliki sejarah panjang sebagai senjata favorit untuk melakukan pembunuhan.

Moskow dituduh melakukan pembunuhan ke mantan mata-matanya, Alexander Litvinenko, di tanah Inggris pada 2006. Litvinenko meninggal setelah ia meminum teh yang ternyata telah dicampur dengan Polonium-210 yang sangat radioaktif.

Pada 1995, beberapa anggota sekte sesat di Jepang menjatuhkan tas plastik sarin cair di kereta bawah tanah Tokyo. Akibat kejadian tersebut, lebih dari 12 orang meninggal dan lebih dari 5.000 lainnya dirawat di rumah sakit.

Sembilan tahun kemudian, aktivis HAM Indonesia, Munir Said Thalib, tewas akibat racun dalam penerbangan dari Jakarta menuju Amsterdam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya