Drive-Thru Ganja untuk Pertama Kali Dibuka di AS

Layanan drive-thru ganja resmi buka di Parachute, Colorado. Fasilitas tersebut diyakini menjadi yang pertama di Amerika Serikat.

oleh Jeannette Kifli diperbarui 21 Feb 2017, 07:21 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 07:21 WIB
Tumbleweed Express
Tumbleweed Express (Google Maps)

Liputan6.com, Parachute - Layanan drive-thru ganja resmi buka di Parachute, Colorado. Fasilitas tersebut diyakini menjadi yang pertama di Amerika Serikat.

Pekan lalu, Dewan Pengawas Parachute menyetujui izin usaha untuk Tumbleweed Express, demikian menurut laporan Glenwood Springs Pos Independent pada Sabtu 18 Febuari 2017.

"Sepengetahuan saya, kita tidak pernah menyadari bahwa bisnis seperti ini akan ada," tutur Robert Goulding, juru bicara Marijuana Enforcement Division seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (20/2/2017).

Tumbleweed Express harus mendapatkan persetujuan dari Marijuana Enforcement Division, yang menyebutkan bahwa toko tersebut tidak dapat membiarkan orang berusia kurang dari 21 tahun mengunjungi tempat itu, bahkan jika mereka duduk di kursi belakang mobil.

Bisnis itu juga harus memiliki pengamanan dan pengawasan. Ganja juga tidak boleh terlihat dari luar tempat penyimpanan.

"Menurut kami drive-thru adalah ide yang sangat kreatif dan inovatif," ucap Manajer Parachute, Stuart McArthur.

"Ganja menyumbang hampir 30 persen pendapatan pajak masyarakat pada tahun 2016 melebihi 1 juta dolar. Kabar yang benar-benar baik adalah bahwa bisnis lainnya diuntungkan karenanya," tambah McArthur.

Menurut McArthur, wisatawan yang berhenti untuk membeli ganja di Parachute lebih memungkinkan daripada mampit restoran dan toko-toko lainnya. Berdasarkan penilaiannya, hal itu membantu perekonomian yang terpuruk karena penurunan produksi gas alam.

Walikota Parachute Roy McClung mengatakan, perekonomian kota akan berada dalam masalah serius tanpa legalisasi untuk memfasilitasi penjualan ganja.

Menurut Departemen Pajak Colorado, di seluruh negara bagian, pajak dan biaya penjualan ganja pada tahun lalu mendekati 200 juta dolar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya