Liputan6.com, Tokyo - Sebuah kebun binatang di utara Jepang terpaksa membunuh 57 snow monkey (monyet salju) dengan suntik mati. Alasannya, karena mereka menemukan primata tersebut membawa gen dari invasive alien species atau suatu spesies asing yang invasif.
"Tes DNA menunjukkan monyet tersebut merupakan hasil kawin silang dengan jenis Macaque Rhesus -- salah satu spesies monyet langka yang terkenal, banyak terdapat di Afganistan hingga ke India utara dan Tiongkok selatan," kata pihak Takagoyama Nature Zoo di Chiba seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/2/2017).
Macaque Rhesus, monyet yang jenisnya tak asli dari Negeri Sakura dilarang hidup di bawah hukum Jepang. Pemerintah melarang kepemilikan dan transfer spesies invasif, termasuk hasil kawin silang.
Advertisement
Seorang pejabat setempat mengatakan, mereka harus dibunuh untuk melindungi habitat dan lingkungan asli di negeri itu.
Setelah melakukan pembunuhan massal primata tersebut dengan suntik mati, staf kebun binatang kemudian mengadakan upacara peringatan untuk jiwa-jiwa monyet salju itu di sebuah kuil Buddha di dekatnya.
Seorang pejabat dari Office for Alien Species Management, bagian dari Kementerian Lingkungan negara itu, mengatakan kepada media lokal bahwa pemusnahan itu tidak dapat dihindari lagi. Sebab muncul kekhawatiran primata 'asing' itu mungkin akan kabur dan bereproduksi di alam liar.
"Spesies invasif menyebabkan masalah, karena mereka bisa bercampur dengan hewan asli dan mengancam lingkungan alam serta ekosistem asli Jepang," jelas juru bicara kelompok konservasi World Wildlife Fund (WWF) Jepang, Junkichi Mima.
Kera Jepang yang kerap dikenal sebagai monyet salju, adalah primata asli Jepang dan merupakan salah satu atraksi wisata utama negara itu.