Cahaya di Patung Liberty New York Padam, Pertanda Apa?

Biasanya patung ikonis itu penuh cahaya. Namun, pada pukul 22.30 Selasa, 7 Maret 2017 yang terlihat hanya cahaya di obor.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 08 Mar 2017, 15:01 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 15:01 WIB
Cahaya di Patung Liberty New York Padam, Pertanda Apa?
Cahaya di Patung Liberty New York Padam, Pertanda Apa? (EarthCam/Buzzfeed)

Liputan6.com, New York - Biasanya, jika malam menjelang, lampu Patung Liberty menyala. Memperlihatkan sosok berkerudung, bermahkota yang membawa obor serta buku.

Namun, pada Selasa, 7 Maret 2017 malam ada yang berbeda dengan Lady Liberty. Yang terlihat hanya cahaya di obor dan sejumlah titik lampu.

Dikutip dari BuzzFeed, Rabu (8/3/2017), CNN juga menyiarkan video bahwa Lady Liberty benar-benar gelap.

Menurut National Park Service, lembaga yang mengatur monumen nasional, mengatakan lampu Lady Liberty mati dan patung itu berubah gelap karena masalah generator.

"Sistem pencahayaan yang menerangi Patung Liberty mengalami masalah teknis," kata juru bicara National Park Service, Jerry Willis.

"Padamnya lampu mungkin terkait dengan proyek yang tengah dikerjakan sehingga mengaktifkan generator darurat, yang hanya menghidupkan sedikit lampu," lanjut Willis.

Willis mengatakan, para pekerja telah memperbaiki masalah itu. Namun, sebelum penjelasan pihak taman nasional, para netizen di Twitter menduga-duga adanya teori konspirasi.

Salah satunya, lampu Lady Liberty padam untuk mendukung aksi 'A Day Without Women', gerakan perempuan yang rencananya akan digelar pada Rabu 8 Maret 2017, untuk merayakan Hari Perempuan Sedunia. 

"Lampu padam di Patung Liberty, itu tanda aksi A Day Without Women dimulai lebih cepat," tulis akun Philip Lewis.

Namun, panitia penyelenggara aksi itu, Women's March, mengaku tak bertanggung jawab atas padamnya Liberty. Di sisi lain ada yang menduga, tak bercahayanya Patung Liberty terkait aksi protes mendatang.

Lainnya menduga kegelapan simbol imigrasi nasional itu adalah sang Liberty turut protes terhadap kebijakan anti-imigran Donald Trump.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya