Liputan6.com, Bucharest - Sekitar 2 ribu orang berkumpul di ibu kota Rumania guna mendukung badan anti-korupsi dan memprotes usul pemberian amnesti bagi tahanan yang dituntut karena korupsi.
Para demonstran berkumpul di luar kantor pemerintah di Bucharest pada Minggu sore, 12 Maret 2017. Mereka kemudian berjalan menuju ibu kota sambil melambai-lambaikan bendera Rumania dan meneriakkan kata-kata "mundur", "kami tak akan menyerah", "Anda pencuri!'. Demikian seperti dikutip dari Associated Press, Senin (13/3/2017).
Baca Juga
Unjuk rasa itu terjadi beberapa minggu setelah demonstrasi besar-besaran pasca-diloloskannya dekret oleh pemerintah berhaluan kiri-tengah Januari lalu. Pemerintah mendekriminalisasi perilaku buruk para pejabat. Usulan itu kini akan diperdebatkan di parlemen.
Advertisement
Pekan lalu, seorang anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat mengatakan ingin memperkenalkan aturan yang akan memberi amnesti pada orang yang terbukti melakukan korupsi. Perdana Menteri Sorin Grindeanu mengatakan tidak sepakat dengan usul itu.
"Saya tidak mau memecah belah Rumania. Negeri ini tidak boleh terbagi dua," ujar PM Grindeanu.
Unjuk rasa di negeri Eropa Timur tersebut merupakan yang terbesar sejak ambruknya komunisme pada 1989.
Grindeanu mengatakan, ia mendengar dan menyaksikan berbagai pendapat, termasuk yang berasal dari "suara di jalanan". Ia mengatakan bahwa parlemen akan bertukar pendapat tentang peraturan baru terkait korupsi.
Ia menambahkan, Menteri Kehakiman Florin Iordache memikul tanggung jawab untuk komunikasi yang kurang baik dan kebingungan seputar gagasan kontroversial. Hal ini, menurut Grindeanu, memungkinkan para pejabat terpidana korupsi bebas dari penjara.