Liputan6.com, London - Pada Rabu, 22 Maret 2017 jelang sore, teror terjadi di Inggris. Seorang pria menabrakkan mobil ke arah para pejalan kaki di Jembatan Westminster, London.
Setelah itu, pria yang sama melajukan mobil ke Gedung Parlemen Inggris. Ia menabrak pagar dan menikam seorang anggota polisi.
Baca Juga
Rekaman detik-detik saat mobil menabrak pejalan kaki pun beredar di dunia maya.
Advertisement
Dalam tayangan yang dilansir Daily Mail, Kamis (23/3/2017), terlihat seorang wanita terjun ke Sungai Thames sesaat setelah mobil naik ke trotoar dalam serangan teror di jantung kota London, Inggris.
Beruntung ia selamat setelah dievakuasi dari sungai. Sementara tiga orang lain tewas di jembatan.
Petugas bersenjata yang tewas diidentifikasi Scotland Yard, adalah seorang ayah berusia 48 tahun bernama Keith Palmer. Sementara penyerang ditembak mati oleh petugas di luar Gedung Parlemen.
Sejauh ini belum diketahui apakah wanita itu jatuh atau sengaja melompat ke sungai. Namun, laporan awal dari adegan yang terekam dalam video menunjukkan ia melompat ke dalam air untuk menyelamatkan diri.
Mobil itu terlihat ngebut di sepanjang Westminster Bridge sekitar pukul 14.40. Polisi mengatakan sekitar 40 orang terluka sebelum mobil itu akhirnya berhenti.
Berikut detik-detik saat mobil menabrak para pejalan kaki di Jembatan Westminster:
Di antara korban luka serius, terdapat dua murid dari Prancis. Mereka diperkirakan berusia 15 atau 16 tahun, serta wisatawan dari Korea Selatan dan Rumania.
Seorang murid ketiga, dari St Joseph High School di Brittany, kota tepi laut Concarneau, dirawat di tempat kejadian. Keluarga mereka diterbangkan ke London pada Rabu malam, setelah insiden itu diumumkan oleh Presiden Prancis, Francois Hollande.
Kantor berita Yonhap di Korea Selatan mengatakan turis terluka parah adalah seorang wanita 67 tahun yang bergelar Park. Dia menderita cedera kepala setelah didorong oleh orang-orang yang bergegas meninggalkan lokasi.
Pria itu telah menjalani operasi di Rumah Sakit St Mary di London. Aparat keamanan Inggris memperlakukan kejadian tersebut sebagai insiden teror.
Terkait perkembangan yang terjadi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London KBRI London mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat mengikuti anjuran pihak Kepolisian Inggris (Metropolitan Police).