Liputan6.com, London - Wali kota London, Sadiq Khan, mengatakan bahwa kota yang dipimpinnya tak akan gentar oleh terorisme. Hal itu disampaikannya menyusul serangan teror Inggris yang menewaskan lima orang di dekat Gedung Parlemen.
"Hari ini di London terjadi serangan menakutkan di dekat Gedung Parlemen yang ditangani sebagai serangan teror," ujar Khan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari NBC News, Kamis (23/3/2017).
"Kota kita masih menjadi salah satu yang paling aman di dunia. London adalah kota terbaik di dunia dan kita akan berdiri bersama-sama menghadapi mereka yang berencana melukai kita dan menghancurkan cara hidup kita".
Advertisement
"Warga London tak akan pernah takut dengan terorisme," imbuh dia.
Dua orang tewas saat mobil yang dikendarai pelaku menabrak kerumunan di Westminster Bridge. Selain itu, satu petugas tewas setelah ditusuk dalam serangan yang terjadi pada 22 Maret sekitar pukul 14.40 waktu setempat.
Polisi kemudian mengumumkan korban meninggal lain, sehingga korban jiwa akibat serangan bertambah menjadi empat orang. Sementara itu pelaku serangan, diyakini hanya satu orang, juga tewas ditembak oleh pihak berwenang.
Wakil Komisioner Kepolisian Metropolitan London Mark Rowley mengatakan, pihak berwenang meyakini mereka telah mengetahui identitas pelaku dan diasumsikan bahwa serangan itu terkait terorisme.
Perdana Menteri Inggris Theresa May, menyebutnya sebagai serangan teroris yang gila dan bejat. Ia mengatakan, pelaku menabrakkan mobil yang dikendarainya ke kerumunan pejalan kaki, lalu berlari menuju Parlemen, di mana ia menyerang seorang petugas.
"Nilai-nilai parlemen kami -- demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, aturan hukum -- mewakili perintah kebanggaan dan rasa hormat atas kebebasan di mana pun," ujar May.
"Itu sebabnya parlemen menjadi target bagi mereka yang menolak nilai-nilai tersebut," kata dia.
May menambahkan, tingkat ancaman teror di Inggris telah menjadi "parah" akibat serangan tersebut.
Menurut keterangan polisi, sekitar 40 orang terluka dalam serangan itu. Berdasarkan Wakil Direktur Operasional London Ambulance Service, Pauline Cranmer, sebanyak 12 korban mengalami luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
May mengatakan, tiga orang petugas kepolisian termasuk di antara korban yang luka. Ia memuji keberanian petugas layanan darurat dan keamanan.
Sementara itu, Khan mengungkapkan, polisi bersenjata dan tak bersenjata akan diterjunkan di jalanan untuk melindungi London.
PM May sendiri telah berjanji bahwa warga London dapat melanjutkan kehidupan mereka seperti biasa.
"Kita semua akan maju bersama -- dan tak akan menyerah pada teror, dan tak pernah membiarkan suara-suara jahat dan kebencian memisahkan kita," kata May.