Lenin Moreno Menang Pilpres Ekuador, Bos Wikileaks Tenang

Kemenangan Lenin Moreno dalam Pilpres Ekuador ditentang kelompok konservatif mereka meminta penghitungan ulang.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 03 Apr 2017, 19:23 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2017, 19:23 WIB
Capres Ekuador Lenin Moreno
Capres Ekuador Lenin Moreno (AFP/RODRIGO BUENDIA)

Liputan6.com, Quito - Kandidat Presiden Ekuador dari kelompok kiri, Lenin Moreno mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden negara tersebut. Klaim tersebut ditentang habis-habisan kaum konservatif.

Kemenangan Lenin dinilai kaum konservatif tidak sah. Mereka pun meminta penghitungan suara ulang dilakukan.

Dalam perhitungan komisi pemilihan umum Ekuador, Moreno memimpin perhitungan suara dengan prosentase 51,1 persen. Sementara pesaingnya dari kelompok konservatif Guillermo Lasso merengkuh 48,9 persen suara.

Lasso menyatakan, dirinya menolak klaim karena dasar tepat. Pasalnya, perhitungan suara seharusnya memakan waktu cukup panjang.

"Mereka telah melewati batas," sebut Lasso, seperti dikutip dari NBC News, Senin (3/4/2017).

"Kami akan mempertahankan keinginan warga Ekuador yang sekarang sedang menghadapi upaya penipuan masal," sebut Lasso.

Komentar Lasso ini ditindaklanjuti oleh pendukungnya. Ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes keputusan KPU Ekuador memenangkan Lenin.

Tidak cuma di Ibukota Quito, demo juga digelar di Kota Guayaquil. Sembari membawa bendera kuning, biru dan Ekuador, para pengunjukrasa berteriak, "Katakan tidak pada tipu daya," dan "Kami tak mau jadi seperti Venezuela,"

Kemenangan Lenin merupakan angin segar bagi pendiri WikiLeaks, Julian Assange yang sampai sekarang diberi suaka untuk tinggal di Kedutaan Ekuador di London.

Sebab, jika lawannya yang menang, maka Assange harus angkat kaki. Sebab, masalah pengusiran Assange dari Kedutaan Ekuador merupakan salah satu janji dari kampanye Lasso.

Meski masih ditentang, beberapa pemimpin Amerika Latin seperti Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Presiden Bolivia Evo Morales telah menyampaikan ucapan selamat secara resmi kepada Lenin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya