Nenek 60 Tahun Jadi Astronaut Perempuan Terlama di Angkasa Luar

Astronaut perempuan tertua di dunia tambah jangka misi di angkasa luar hingga tiga bulan, membuat total waktu misinya menjadi 10 bulan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 07 Apr 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2017, 09:36 WIB
Peggy Whitson. (NASA)
Peggy Whitson. (NASA)

Liputan6.com, Washington, D. C. - Astronaut perempuan tertua dan paling berpengalaman di dunia menambah jangka waktu misinya selama tiga bulan. Tambahan ini akan memperpanjang keberadaannya di angkasa luar sekitar 10 bulan. 

Peggy Whitson (57), astronaut asal AS, menambah jangka waktu misinya di International Space Station (ISS )--stasiun angkasa luar internasional--hingga tiga bulan. Demikian seperti yang diwartakan Associate Press, Kamis, (6/4/2017). 

Jika ia menyelesaikan misi itu, astronaut dengan latar belakang pendidikan di bidang biokimia itu akan menjadi pemegang rekor untuk astronaut perempuan terlama yang berada di angkasa luar.

Tambahan tiga bulan tersebut akan menambah total jangka waktu misi Whitson yang tadinya tujuh bulan menjadi 10 bulan.

Astronaut itu tiba di ISS sejak November 2016 lalu. Ia dijadwalkan untuk mendiami ISS hingga bulan Juni 2017.

Namun, kesepakatan yang dibuat oleh NASA dan Badan Antariksa Rusia (Russian Space Agency) menambah jangka waktu misi Whitson.

Maka, ketika Thomas Pesquet dari Perancis dan Oleg Novitsky dari Rusia--astronaut yang tiba bersama Whitney pada November 2016 lalu--kembali pulang ke Bumi pada Juni 2017, si pemegang rekor akan tetap berada di ISS hingga September 2017. 

Perpanjangan jangka waktu misi Whitney di ISS membuat stasiun angkasa luar kerjasama badan antariksa antar negara itu memiliki kru yang lengkap hingga September 2017.

Ini merupakan misi ketiga mantan kepala astronaut NASA periode 2009-2012 itu sebagai penjelajah angkasa luar.

Mendekati usianya yang ke-60, tim ilmuwan yang berada di Bumi akan terus mengawasi kondisi kesehatan Whitney untuk 5 bulan ke depan terhitung April 2017.

Proses pengawasan kondisi kesehatan Whitney akan dibandingkan dengan menggunakan data kesehatan dari misi Scott Kelly, astronaut yang pernah melaksanakan misi dengan jangka waktu selama 1 tahun. 

Mendengar kabar perpanjangan masa dinas itu, Whitney menyambut gembira.

"Aku suka di sini...hidup dan bekerja di stasiun angkasa luar membuatku merasa memberikan kontribusi yang luar biasa, jadi aku akan terus memanfaatkan waktuku di sini sebaik-baiknya. Memiliki tambahan waktu untuk tiga bulan lagi di sini merupakan sesuatu yang aku harapkan," ujar perempuan asal Iowa itu dalam sebuah pernyataan tertulis. 

Pada awal April 2017 ini, Whitney ditunjuk sebagai komandan ISS.

Direktur Misi angkasa luar NASA, Kirk Shierman, sangat mengapresiasi kemampuan dan pengalaman Whitney. Shierman menganggap astronaut perempuan itu sebagai aset berharga dan yakin bahwa tambahan jangka waktu misi itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Selain rekor astronaut perempuan terlama di angkasa luar, saat ini Whitney juga memegang rekor untuk astronaut dengan akumulasi waktu terbanyak di angkasa luar dengan durasi selama 534 hari dan jumlah spacewalk terbanyak dengan total 8.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya