Rekaman Detik-Detik Ledakan Bom di Dalam Gereja Koptik Mesir

Gereja Kristen Koptik Mar Girgis di Tanta menjadi salah satu target serangan teror yang diklaim dilakukan ISIS.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 10 Apr 2017, 06:27 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 06:27 WIB
Suasana pascaledakan bom di Gereja Kristen Koptik di Tanta, Mesir
Suasana pascaledakan bom di Gereja Kristen Koptik di Tanta, Mesir (AFP/Stringer)

Liputan6.com, Tanta- Ibadah Minggu Palma awalnya berlangsung khidmat di Gereja Mar Girgis, Tanta -- sebuah kota di Delta Sungai Nil Mesir, yang letaknya 120 km utara Kairo. Para jemaat tak menyadari, bahan peledak ditanam di sebuah kursi di baris pertama.

"Ledakan terjadi di baris pertama, dekat altar, di tengah ibadah," kata Jenderal Tarek Atiya, Wakil Menteri Dalam Negeri Mesir yang bertugas menyampaikan informasi pada media, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (9/4/2017).

Kelompok paduan suara sedang menyanyikan kidung saat bom merobek kedamaian di tempat ibadah itu.

Pendeta, juga sejumlah anggota kelompok paduan suara ada di daftar korban tewas.
 
"Segala sesuatu yang ada di dalam gereja rusak. Darah membasahi pilar-pilar marmer," kata Peter Kamel, saksi mata yang menyaksikan kondisi pascakejadian, seperti dikutip dari CNN.

Video kejadian di Tanta disiarkan sejumlah media Mesir. Berikut rekamannya:



Ledakan di Gereja  di Tanta menewaskan 27 orang dan melukai lebih dari 78 lainnya.

"Aku merasakan panas kobaran api menerpa wajahku. Lalu, aku mendorong saudaraku yang duduk di sebelah, lalu terdengar suara orang-orang berkata, 'ledakan'," kata salah satu korban luka.

Belum lagi evakuasi selesai dilakukan, ledakan kedua terjadi. Kali itu di Alexandria. Teror bom menargetkan Gereja Saint Mark dan menewaskan 16 orang, termasuk aparat kepolisian yang berjaga. Sementara, 40 lainnya luka-luka.

Pemimpin Gereja Koptik, Paus Tawadros II atau Paus Theodoros II dari Alexandria berada dalam gereja tersebut. Kabar baiknya, sang pemuka agama selamat dan tak mengalami luka.

Belakangan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas kejadian teror tersebut.

Sayap media propaganda mereka, Amaq mengatakan, 'sebuah detasemen keamanan'  organisasi teror tersebut sebagai pelaku teror di gereja Mesir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya