Barisan Terumbu Karang Besar Australia Memutih

Terumbu karang besar Australia mengalami kerusakan berupa pemutihan yang disebabkan pengurangan alga hijau.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 10 Apr 2017, 17:11 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 17:11 WIB
The Great Barrier Reef (Australian Research Council of Excellence For Coral Reef Studies)
The Great Barrier Reef (Australian Research Council of Excellence For Coral Reef Studies)

Liputan6.com, Canberra - Barisan terumbu karang besar Australia (The Great Barrier Reef) mengalami kerusakan berupa pemutihan yang disebabkan pengurangan alga hijau. Kerusakan ini telah terjadi selama bertahun-tahun dan berdampak pada sepanjang 1.500 km wilayah terumbu karang. Komunitas akademik menilai pemutihan ini merupakan dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

Kerusakan pada tahun ini terkonsentrasi pada bagian tengah barisan terumbu karang. Sedangkan kerusakan pada tahun sebelumnya terjadi pada bagian utara barisan terumbu karang.

Pakar sangat mengkhawatirkan kejadian pemutihan selama dua tahun terakhir yang akan mengakibatkan kerusakan barisan terumbu karang menjadi semakin meluas. Pakar juga menilai perlu ada peran pemerintah untuk menangani hal itu.

"Sejak tahun 1998, kita telah mengalami 4 kejadian serupa dan rentang waktu antara masing-masing kasus sangat bervariasi. Akan tetapi kasus 2016 dan 2017 ini terjadi dalam rentang waktu yang sangat berdekatan...semakin cepat kita mengambil tindakan terhadap emisi gas rumah kaca dan mengruangi penggunaan bahan bakar fosil, semakin baik," kata Profesor Terry Hughes dari James Cook University, seperti yang dikutip oleh BBC, Senin, (10/4/2017).

Titik Lokasi The Great Barrier Reef yang Memutih (Australian Research Council of Excellence For Coral Reef Studies)

Sekitar 800 kluster terumbu karang di area sepanjang 8.000 km telah dipantau dan dianalisis oleh Australian Research Council's Centre of Excellence for Coral Reef Studies. Temuan itu menunjukkan bahwa hanya bagian selatan barisan terumbu karang yang relatif aman dari pemutihan alga hijau. Dan bagian barisan lain kini telah mengalami pemutihan.

"Temuan ini sungguh tak terduga. Apa yang terjadi pada sepertiga awal tahun ini, dapat dikatakan, sangat parah jika dibandingkan dengan yang terjadi pada bagian utara terumbu karang dalam tiga tahun terakhir. Dan untuk terumbu karang yang mengalami pemutihan dalam dua tahun berturut-turut, mereka akan tak dapat bertahan," imbuh Doktor James Kerry, peneliti terumbu karang dari Council's Centre of Excellence for Coral Reef Studies.

Pemutihan terumbu karang disebabkan oleh naiknya temperatur saat dua kondisi iklim bertemu. Naiknya temperatur air juga diperparah oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia karena lautan menyerap 93% kenaikan suhu panas di Bumi. Pemutihan terjadi ketika terumbu karang terpapar suhu panas sehingga melepas alga zooxanthellae yang menjadi sumber warna kehijauan terumbu karang.

Pemulihan kondisi terumbu karang dapat terjadi apabila temperatur suhu lautan dapat kembali normal. Namun, hal itu membutuhkan waktu bertahun-tahun. Jika temperatur suhu kembali memanas dalam waktu yang cepat dan berlangsung lama, terumbu karang dapat mati akibat kehilangan alga. 

Kerusakan terakhir barisan terumbu karang besar Australia dipengaruhi fenomena Badai El Nino yang terjadi menahun. 

The Great Barrier Reef merupakan ribuan kluster terumbu karang kecil yang berjajar sepanjang ujung utara perairan Queensland hingga ke selatan di perairan Bundaberg, Australia. Keindahan biota alam itu diberikat status World Heritage oleh PBB pada tahun 1981 sebagai situs dengan biodiversitas sangat tinggi dan penting dari segi ilmiah serta intrinsik.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya